Sabtu, 27/04/2024 07:13 WIB

Legislator PKS Minta PLN Tingkatkan Keandalan Listrik Tunjang Produksi Gas Oksigen

Kalangan dewan meminta Perusaahaan Listrik Negara (PLN) untuk menjaga sistem operasional layanan menghadapi peningkatan kasus penyebaran Covid-19. 

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kalangan dewan meminta Perusaahaan Listrik Negara (PLN) untuk menjaga sistem operasional layanan menghadapi peningkatan kasus penyebaran Covid-19. 

Menurut anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, saat ini peran PLN sangat dibutuhkan oleh berbagai instansi yang sedang berjuang menanggulangi pandemi Covid-19. Jadi sudah sepatutnya PLN menjaga ketersediaan listrik secara handal agar proses penanggulangan tersebut dapat berjalan dengan baik. 

"Seperti kita ketahui bahwa jumlah kasus positif Covid-19 sudah mendekati angka 40.000 per hari dan korban meninggal sudah menembus angka 1.000 orang per hari. Untuk itu PLN perlu memikirkan cara agar layanan listrik ke rumah sakit rujukan Covid-19 terpenuhi dengan baik," tegas dia kepada wartawan, Kamis (8/7).

Mulyanto menambahkan dukungan listrik PLN juga sangat dibutuhkan bagi produsen gas oksigen untuk keperluan medis. Selama ini produktivitas industri gas oksigen sangat bergantung pada keandalan listrik PLN. 

“Ini terkait dengan instrumentasi elektrik sistem produksi gas oksigen. Bila terjadi gangguan terhadap listrik PLN maka secara langsung sistem produksi gas oksigen juga akan terganggu,” kata dia.  

Mulyanto terangkan, di Indonesia ada 6 industri utama penghasil gas oksigen nasional yakni, Samator Group, LINDE Indonesia, Petrokimia Gresik, Air Products Indonesia, Air Liquide Indonesia, dan Iwatani Industrial Gas Indonesia, yang pabriknya tersebar dari Banten sampai Surabaya, dimana total gas oksigen yang dihasilkan sebesar 640 juta ton per tahun dengan kapasitas industri 74 persen.  

“Mengingat kebutuhan gas oksigen yang meningkat, kapasitas produksi ini akan dimaksimalkan sehingga menghasilkan tambahan sekitar 225 juta ton per tahun.  Belum lagi adanya rencana pengembangan pabrik baru produsen gas okisgen,” kata dia.

"Karena itu keandalan listrik PLN untuk menunjang produktivitas industri gas oksigen tersebut menjadi mutlak di tengah kasus kelangkaan gas oksigen akhir-akhir ini,” imbuh Mulyanto.

Sebenarnya, lanjut dia, dari sisi suplai daya kita tidak khawatir dengan listrik PLN, karena untuk wilayah Jawa-Bali penyediaan daya listrik PLN sudah surplus lebih dari 30 persen., 

“Yang kita khawatirkan justru adalah aspek keandalannya," imbuh Wakil Ketua FPKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan ini.

Data Ditjen Ketengalistrikan Kementerian ESDM menunjukkan, angka ketidakandalan listrik PLN secara rata-rata nasional, baik lama maupun ferkuensi mati listrik, sebesar 13 jam per pelanggan per tahun dan 9.5 kali per pelanggan per tahun.  

Angka tersebut masih tinggi bila dibandingkan dengan Sabah, Malaysia, yang lama mati listriknya hanya selama 189 menit per pelanggan per tahun. Atau Singapura, yang durasi gangguan listriknya hanya 5 menit per pelanggan per tahun.

PLN perlu kerja keras dan siap-siaga menurunkan SDM-nya, agar keandalan listrik pada titik-titik krusial rumah sakit rujukan Covid dan pabrik produksi gas oksigen medis ini dapat terjaga zero ‘byar pet’,” tandasnya. 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII DPR PLN Oksigen Covid-19 Mulyanto PKS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :