Sabtu, 27/04/2024 11:51 WIB

DPR Pertanyakan Keberpihakan Pemerintah Pada Petani Tebu

Kalangan dewan mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menangani persoalan konsumsi gula dan keberpihakan pada petani tebu di Indonesia.

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PAN, Daeng Muhammad. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kalangan dewan mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menangani persoalan konsumsi gula dan keberpihakan pada petani tebu di Indonesia.

Menurut anggota Komisi VI DPR RI, Daeng Muhammad, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sangat paham akan persoalan ini.

"Pak Dirut yang saya hormati, sebetulnya akar permasalahan gula di Republik ini Pak Dirut sangat memahami," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) terkait Rencana Pembentukan Holding Pabrik Gula, di Gedung DPR RI, Senayan, Senin (21/6).

Daeng tekankan, persoalan gula nasional sebenarnya bisa ditangani. BUMN sektor perkebunan tersebut sudah mempunyai grand desain yang terukur guna mengatasi permasalahan gula nasional.

"Pertanyaannya, ada ga sih kesungguhan dari Pemerintah? Bicara kesungguhan ini bicara keberpihakan. Kalau permasalahan ini sudah dikuasai, tinggal mencari metode dan solusinya," tegasnya.

Terlepas dari itu, Komisi VI DPR siap membantu PTPN III dalam mewujudkan swasembada gula nasional. Namun, DPR ingin mengetahui skema kinerja dan kesungguhan PTPN III membangkitkan kembali kejayaan industri gula seperti tahun 1930 silam.

"Secarapolitik, Komisi VI akan dukung, tapi pertanyaannya, apakah pemerintah sungguh-sungguh terhadap industri gula kita seperti kejayaan tahun 1930an. Persoalannya ketika impelementasi tidak didukung dengan semangat keberpihakan," tegas Daeng.

Dia menambahkan, mengenai dukungan Komisi VI DPR RI terhadap Penyertaan Modal Negara terhadap PTPN III sebesar Rp 1 Triliun sebelumnya. Anehnya, suntikan modal itu malah diproyeksikan untuk membangun pabrik gula baru. Padahal bahan baku gula di berbagai daerah terus mengalami penurunan.

"Jangan kita berpikir pabrik gula baru kalau bahan baku petani kita sudah tidak mau. Jangan-jangan ada skema terencana, terstruktur, supaya petani kita tidak mau bergelut lagi disitu (menanam tebu). Saya tidak anti impor, tapi kalau impor mematikan petani, ini jadi persoalan negeri kita ke depan," demikian Daeng Muhammad.

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VI DPR Daeng Muhammad PT Perkebunan Nusantara III Petani Swasembada Gula




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :