Jum'at, 26/04/2024 21:30 WIB

Kampus Merdeka Peluang Mahasiswa Bantu Atasi Kasus Stunting

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) mengajak mahasiswa turut membantu menyelesaikan penanganan stunting, melalui kebijakan Kampus Merdeka.

Indonesia menempati posisi kelima di dunia untuk masalah stunting (Foto: Ilustrasi/The Asian Parents)

Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengajak mahasiswa turut membantu menyelesaikan penanganan stunting, melalui kebijakan Kampus Merdeka.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Aris Junaidi pada Talkshow Perayaan Hari Gizi Nasional, pada Rabu (3/2).

"Mahasiswa selama satu semester dapat mendampingi kasus stunting namun harus dilakukan diseminasi dan pengarahan oleh dosen sebelum langsung terjun ke lapangan," jelas Aris.

Awalnya, program Kampus Merdeka terkait hak belajar tiga semester di luar program studi memang tidak berlaku bagi program studi kesehatan. Namun, Aris menambahkan, seiring berkembangnya waktu sudah banyak praktik baik yang sudah diimplementasikan oleh bidang kesehatan.

Misalnya, dalam kegiatan Kampus Merdeka berupa proyek kemanusiaan dan program relawan menggerakkan puluhan ribu mahasiswa kesehatan dalam penanganan Covid-19. Menurut Aris, kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka saat ini lebih fleksibel bagi mahasiswa kesehatan, mengingat kondisi sekarang yang sedang terjadi.

Di samping itu, menurut Aris, pendidikan tinggi juga berperan memberikan rekomendasi dari hasil kajian atau penelitian dalam penanganan stunting.

Tidak kalah penting, implementasi praktik penanganan percepatan penurunan stunting di tingkat wilayah dengan melakukan edukasi dan promosi kepada masyarakat melalui pendekatan keluarga oleh kerja sama perguruan tinggi dengan lembaga terkait merupakan kebijakan dari pendidikan tinggi.

Senada dengan Aris, Plt. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Kartini Rustandi, mengungkapkan adanya peran perguruan tinggi yang sangat penting dalam meyakinkan para pemimpin daerah bahwa stunting bukan hanya urusan kesehatan.

Selain itu juga membantu memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai permasalahan gizi dan isu gizi, serta pengabdian masyarakat perguruan tinggi dapat membantu mendata mengenai kasus yang ada sehingga dapat menjadi data yang utuh, lengkap dan terpadu.

KEYWORD :

Kasus Stunting Ditjen Dikti Kampus Merdeka




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :