Seorang petugas kesehatan Palestina mendapat vaksinasi virus corona COVID-19 di kota Bethlehem di Tepi Barat, pada 3 Februari 2021. [HAZEM BADER / AFP
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Kesehatan PA Mai Al-Kaila mengatakan bahwa Otoritas Palestina memulai kampanye vaksinasi Covid-19, dimulai dengan petugas medis yang merawat pasien virus corona, Rabu (03/02) waktu setempat.
Langkah tersebut menyusul keprihatinan yang diangkat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang perbedaan antara Israel dan Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki.
Kelompok hak asasi manusia internasional dan pejabat PBB memanggil Israel atas tanggung jawabnya atas Palestina sebagai kekuatan pendudukan di bawah hukum internasional.
Menyusul tekanan global, kementerian pertahanan Israel mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka telah mentransfer 2.000 dosis vaksin Moderna ke PA dan mengatakan bahwa pihaknya telah mengalokasikan 3.000 dosis lagi untuk Palestina.
Al-Kaila menerima vaksin di Rumah Sakit Hugo Chavez di Ramallah. Staf medis yang bekerja di unit perawatan intensif kemudian divaksinasi.
Dua Wanita Israel Tewas Tertembak di Tepi Barat
"Kampanye ini akan dilengkapi dengan vaksin Sputnik V Rusia, karena 5.000 dosis akan tiba di Palestina dalam beberapa hari, selain 37.000 dosis di bawah inisiatif COVAX," jelas Al-Kaila dilansir Middleeast, Kamis (04/02).
"Pemerintah Palestina juga telah membeli vaksin British AstraZeneca, dan akan segera tiba di negara itu."
COVAX adalah skema global yang didukung oleh WHO untuk menyediakan vaksin ke negara-negara miskin.
Hingga kemarin malam, jumlah kasus virus corona di Palestina mencapai 180.018, termasuk 2.032 kematian dan 169.191 pasien sembuh. Angka-angka itu mencakup Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur.
KEYWORD :Vaksin Covid-19 Otoritas Palestina Tepi Barat