Jum'at, 26/04/2024 14:56 WIB

Klaim Dapat Dukungan AS, Taiwan Yakin Kuat Hadapi Intimidasi China

Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri, sudah lama memfokuskan diri pada kesepakatan perdagangan dengan pendukung diplomatik dan militer terpentingnya. 

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen

Taipei, Jurnas.com - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen mengatakan, kesepakatan perdagangan bilateral antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS) akan memperkuat dukungan Washingtong untuk Taipei dalam menghadapi intimidasi dari China.

Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri, sudah lama memfokuskan diri pada kesepakatan perdagangan dengan pendukung diplomatik dan militer terpentingnya. Pada Agustus, Tsai mengumumkan pelonggaran impor daging babi dan daging sapi AS.

Dalam pesan yang direkam kepada Dewan Pertukaran Legislatif AS, setelah menerima Penghargaan Perintis Internasional untuk Kepemimpinan, Tsai mengatakan, dengan ketergantungan Taiwan pada perdagangan, pulau itu harus memperkuat hubungan ekonomi dengan mitra dagang.

"Oleh karena itu, saya berharap dapat membuat kemajuan dalam perjanjian perdagangan bilateral dengan AS, mitra dagang terbesar kedua kami dan sekutu keamanan terpenting," katanya.

Tsai mengatakan berterima kasih atas dukungan bipartisan dari politisi AS untuk kesepakatan semacam itu.

"Kesepakatan seperti itu akan semakin meningkatkan kemitraan ekonomi dan perdagangan kami yang erat, dan juga memperkuat dukungan Amerika untuk Taiwan dalam menghadapi intimidasi yang tak henti-hentinya dari seberang Selat," tambahnya.

China telah meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau itu, termasuk kadang-kadang menerbangkan jet tempur di atas garis tengah Selat Taiwan yang sensitif, yang berfungsi sebagai penyangga tidak resmi antara kedua belah pihak.

Tsai mengatakan dia "tidak akan pernah berhenti mencari hubungan lintas selat yang damai dan stabil", tetapi dia juga tidak akan berkompromi ketika membuat keputusan yang diperlukan untuk menjaga keamanan Taiwan, dengan mencatat kenaikan anggaran pertahanan Taiwan.

Sementara Presiden AS yang akan keluar, Donald Trump tetap menjadi tokoh populer di Taiwan karena pemerintahannya memperjuangkan pulau itu, termasuk penjualan senjata baru dan kunjungan pejabat senior AS ke Taipei, Taiwan menyatakan keyakinannya, pemerintah Presiden terpilih Joe Biden akan melanjutkan dukungan itu.

Tsai menyinggung pemerintahan yang akan datang, dengan mengatakan: "Saat kita bergerak menuju 2021, kemitraan Taiwan-AS memiliki peluang besar untuk tumbuh". (Reuters)

 

KEYWORD :

Amerika Serikat Taiwan Tsai Ing-wen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :