Sabtu, 27/04/2024 14:25 WIB

AstraZeneca dan Oxford Hentikan Uji Coba Vaksin Covid-19 Gegara Ini

Uji coba vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford menghentikan studi fase ketiga

Menurut ilmuwan Inggris, vaksin Covid-19 baru akan tersedia paling cepat awal tahun depan (Foto: Mirror)

Jakarta, Jurnas.com - Uji coba vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford menghentikan studi fase ketiga setelah seorang sukarelawan mengidap penyakit yang tidak dapat dijelaskan oleh peneliti.

Vaksin potensial dipandang sebagai kandidat utama dalam pencarian global untuk imunisasi melawan coronavisus, meredupkan harapan kemungkinan peluncuran akhir tahun.

AstraZeneca memutuskan menunda uji coba untuk melakukan tinjauan keamanan terhadap vaksin potensial dan gejala merugikan yang dirasakan oleh para relawan.

"Ini adalah tindakan rutin yang harus dilakukan setiap kali ada penyakit yang berpotensi tidak dapat dijelaskan dalam salah satu uji coba," kata perusahaan itu dilansir The National, Jumat (11/09).

Rincian reaksi yang merugikan belum dirilis, tapi menurut laporan New York Times, peserta di Inggris ditemukan memiliki melintang myelitis, sindrom inflamasi yang mempengaruhi sumsum tulang belakang dan sering dipicu oleh infeksi virus.

“Dalam uji coba besar, penyakit akan terjadi secara kebetulan tetapi harus ditinjau ulang secara independen,” kata AstraZeneca.

Tidak jelas berapa lama studi tersebut akan ditangguhkan, tetapi perusahaan mengatakan sedang bekerja untuk mempercepat peninjauan peristiwa tunggal untuk meminimalkan potensi dampak pada jadwal uji coba.

Upaya vaksin bersama oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford mengadakan uji coba tahap akhir di lusinan lokasi di seluruh AS, selain uji coba di Inggris, Brasil, India, Jepang, dan Afrika Selatan. Uji coba juga direncanakan di Rusia.

Studi vaksin , yang secara resmi dikenal sebagai AZD1222, mencari lebih banyak relawan di AS, dengan tujuan mendaftarkan 30.000 peserta di 80 lokasi di seluruh negeri.

Penemuan reaksi merugikan telah mempengaruhi semua percobaan lain, dengan para peneliti sekarang mencari kasus dan gejala serupa di antara relawan lainnya, lapor situs berita kesehatan Stat News.

KEYWORD :

Vaksin Covid-19 Universitas Oxford




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :