Selasa, 07/05/2024 02:03 WIB

China Buka Peluang "Rujuk" dengan AS

China dan Amerika Serikat berpeluang mencapai kesepakatan perdagangan pada pertemuan G20 di Argentina pekan ini. 

Ilustrasi bendera AS dan China (foto: google)

Shanghai - China dan Amerika Serikat berpeluang mencapai kesepakatan perdagangan pada pertemuan G20 di Argentina pekan ini. Demikian bunyi media pemerintah China Daily edisi Jumat (30/11).

Akan tetapi, untuk sampai pada tujuan tersebut, Washington harus berpikiran adil, agar tensi kedua negara kembali normal.

“Beijing menginginkan kesepakatan, seperti halnya Washington. Dan negara bersedia bekerja sama dengan Washington dalam menangani kekhawatiran tentang perdagangan jika mereka berpikiran adil,” kata surat kabar itu dilansir dari Reuters.

"Jika ada aspirasi lain, seperti mengambil keuntungan dari spat perdagangan untuk menghambat pertumbuhan China, maka kesepakatan tidak mungkin tercapai," lanjutnya.

Para pemimpin dunia mulai berdatangan di Buenos Aires pada Kamis (29/11) malam, menjelang pertemuan Kelompok 20, di mana ketegangan perdagangan global, yang didorong oleh perang perdagangan Presiden AS Donald Trump dengan China, diperkirakan akan mendominasi agenda.

Pasar keuangan dan komoditas sangat memperhatikan hasil KTT, terutama pertemuan yang direncanakan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping pada Sabtu nanti.

G20 konon membawa pertaruhan tinggi untuk dua ekonomi terbesar dunia. Data resmi per Jumat menunjukkan, pertumbuhan sektor manufaktur China terhenti untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada November.

Pesanan ekspor baru turun untuk enam bulan berturut-turut, menurut survei resmi produsen China.

"Dalam hal efek ekonomi, pertumbuhan ekspor China kemungkinan akan melemah dalam beberapa bulan mendatang, kecuali kesepakatan dicapai seiring waktu oleh beberapa substitusi AS ke pemasok non-Cina," Goldman Sachs menulis dalam sebuah catatan.

Dalam jangka pendek, tarif AS dan perang dagang akan meningkatkan ketidakpastian untuk investasi China dan konsumsi barang tahan lama, menurut Goldman.

KEYWORD :

Perang Dagang Amerika Serikat China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :