Kamis, 25/04/2024 00:45 WIB

Rusia Tidak akan Larang Ekspor Bahan Bakar

Nikolai Shulginov mengatakan, Rusia memiliki pasokan bensin dan solar yang cukup untuk penggunaan domestik dan penjualan luar negeri.

ilustrasi bahan bakar (Getty Images / Thinkstock Images)

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Energi Rusia, Nikolai Shulginov mengatakan, negaranya memiliki persediaan bensin dan solar yang cukup, dan tidak berniat melarang ekspor. Hal itu dia sampaikan di Forum Ekonomi Eurasia pada Rabu lalu.

Menurutnya, satu-satunya masalah yang ada saat ini adalah potensi pengurangan penjualan bahan bakar lintas batas. Dia mencatat bahwa belum ada keputusan yang dibuat mengenai masalah ini, karena Kementerian Energi sedang menilai situasi di pasar bahan bakar domestik dan akan menyusun proposal untuk potensi pemotongan ekspor dalam waktu dekat.

"Kami tidak menyebutkan kata `larangan`. Kami berbicara tentang pengurangan. Kementerian Energi memberikan rekomendasi kepada perusahaan kami terkait peningkatan pasokan (dalam negeri) dan pengurangan ekspor, tetapi bukan larangan. Harga eceran sekarang stabil, dan kami melihat margin kotor SPBU tetap tinggi. Kami akan memantau situasi ini dan, jika perlu, kami akan mengajukan proposal yang bertujuan membatasi ekspor bensin dan solar," Shulginov dinyatakan.

Pernyataannya mengikuti laporan Reuters baru-baru ini, di mana outlet berita mengklaim bahwa Moskow sedang mempertimbangkan larangan ekspor bensin dan peningkatan penjualan wajib bahan bakar di bursa komoditas untuk mencegah kekurangan domestik dan kenaikan harga.

Harga bensin di bursa komoditas Rusia telah meningkat sejak awal April. Data Reuters menunjukkan bahwa harga grosir rata-rata kelas bahan bakar Ai-92 yang paling umum digunakan mencapai level tertinggi pada Mei sejak musim gugur 2021.

Harga pertukaran Ai-95 dengan kualitas lebih baik memecahkan beberapa rekor bulan ini, dengan rekor tertinggi historis terbaru di 61.409 rubel ($764) per ton pada 17 Mei.

Layanan pers Kementerian Energi mengatakan kepada outlet berita RBK bahwa kenaikan harga tukar bensin tidak akan mempengaruhi harga ecerannya, karena negara telah menyimpan cukup bahan bakar menjelang musim pemeliharaan di kilang.

Ekspor bensin Rusia telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, mencatat rekor historis 205.500 barel per hari pada Januari, menurut data dari Kpler.

Namun, penjualan mungkin turun selama musim liburan mendatang dari Mei hingga November, ketika permintaan bahan bakar secara tradisional tumbuh di pasar domestik, Ekaterina Krylova, pakar pengelola Pusat Analisis dan Keahlian PSB, mengatakan kepada Vedomosti.

Sumber: RT

KEYWORD :

Perang Rusia Ukraina Nikolai Shulginov




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :