Jum'at, 03/05/2024 06:43 WIB

Sentra Ekonomi Kreatif Songsong Kebangkitan Zakat

ini menjadi tantangan bagaimana merawat program yang sudah digulirkan agar berkelanjutan. Serta bisa memberikan manfaat optimal untuk kaum dhuafa.

Baznas

Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengembangkan sentra ekonomi kreatif Kampung Wisata Panahan di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat. Hal itu dilakukan untuk mempromosikan kampung wisata Panahan ke dalam negeri sekaligus menyongsong kebangkitan zakat dalam ranah olahraga.

"Untuk mempromosikan Kampung Wisata Panahan ini, kami menggelar lomba untuk masyarakat umum," ujar Kepala Divisi Pendayagunaan Baznas Randi Swandaru di Kampung Wisata Panahan Baznas, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/5/2018).

Randi mengatakan bahwa kompetisi yang bertajuk "Jaeger Fest 2018" tersebut berlangsung dua hari, Sabtu-Minggu, 12-13 Mei 2018 sebagai pemicu semangat dan antusiasme masyarakat dalam menyambut salah satu perayaan olahraga terbesar di dunia yaitu Asian Games.  

" Mudah-mudahan ini semakin menggelorakan semangat berolahraga menyambut Asian Games 2018 yang sebentar lagi digelar di Jakarta dan Palembang. Apalagi memanah adalah salah satu jenis olahraga sunah karena dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Seperti Hadis Riwayat (HR) Imam Muslim yang berbunyi, `sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah`," ucap ahli teknologi informasi (TI) yang pernah mewakili Baznas memenangi lomba TI yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini.

Sebagai informasi, tahun lalu Baznas menyalurkan bantuan sebesar Rp 160 juta untuk mendukung program pemberdayaan yang dikelola pengusaha usaha mikro mecil dan Menengah (UMKM) ini.

"Sentra ekonomi kreatif ini diharapkan menjadi destinasi wisata unggulan binaan Baznas" kata Randi.

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan program Baznas yang bertujuan mendorong sentra ekonomi kreatif menjadi lebih baik, maju dan berkembang. Ia juga mengatakan mengubah masyarakat yang selama ini berstatus penerima zakat (mustahik) menjadi pembayar zakat (muzaki). "Program ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka menyongsong kebangkitan zakat di negeri ini,"katanya.

Randi menyampaikan, ini menjadi tantangan bagaimana merawat program yang sudah digulirkan agar berkelanjutan. Serta bisa memberikan manfaat optimal untuk kaum dhuafa.

Randi mengharapkan Kampung Wisata Panahan ini, dapat menjadi kawasan pembinaan mustahik yang dikelola secara profesional. Juga bisa menjadi destinasi wisata unggulan Baznas.

Selain panahan, imbub dia, di kampung ini juga dikembangkan sentra ekonomi kreatif lainnya. Seperti peternakan lele, pembinaan perajin sabun rumahan dan percetakan.

"Para muzaki nanti bisa melihat bagaimana manfaat uang zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang telah mereka tunaikan untuk kepentingan umat," ucap dia.

Sementara itu, Baznas menggelar pelatihan dai daerah terdepan, terluar dan terbelakang (3T).

"Kami menggelar pelatihan dan pelepasan puluhan dai Baznas. Acara ini berlangsung tanggal 11-12 Mei 2018. Mereka akan bertugas selama setahun penuh," ujar Kepala Bagian Dakwah dan Advokasi Baznas, Farid Septian, di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (12/5/2018).

KEYWORD :

Zakat Wisata Panahan Baznas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :