Sabtu, 27/04/2024 15:05 WIB

Mentan di Mata Politisi Disebut Tulang Punggung Pemerintah

Torehan itu diperolehnya, setelah beberapa komoditas pertanian strategis seperti padi, jagung, dan bawang merah melonjak signifikan bahkan ekspor.

Menteri Pertanian Andi Amran Suliaman (Foto: Kementan)

Jakarta - Sukses mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pertanian (APBN) untuk Tahun Anggaran 2017, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendapatkan sanjungan dari Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Torehan itu diperolehnya, setelah beberapa komoditas pertanian strategis seperti padi, jagung, dan bawang merah melonjak signifikan bahkan ekspor.

"Komisi IV DPR memberikan apresiasi atas realisasi APBN Tahun 20 1 7 Kementerian Pertanian (Kementan) sebesar Rp 21,9 Triliun atau 90,44 persen dari Pagu APBN Tahun 2017 sebesar Rp 24226 Triliun," ujar Edhy Prabowo dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV bersama Mentan di Gedung DPR RI, Rabu (14/3)

Menurut politisi Gerindra ini, kerja keras Amran bersama seluruh pejabat di lingkup Kementan mampu memaksimalkan anggaran pertanian untuk meningkatkan produksi pangan dan kesejahteraan petani, khususnya ketersediaan 10 komoditas pangan strategis di 2017.

"Selanjutnya Komisi IV DPR RI meminta Kementan untuk meningkatkan realisasi APBN pada Tahun 2018 khususnya untuk program kegiatan perlindungan dan pemberdayaan petani yang targetnya belum terpenuhi pada Tahun Anggaran 2017," kata Politisi Gerindra ini.

Roem Kono juga mengaku takjub dengan kinerja yang ditorehkan Kementan dalam mendongkrak produksi komoditas pangan strategis. Tanpa ragu, ia menyebut Menteri Amran sebagai Bapak Jagung Nasional.

"Beliau ini selalu konsisten perjuangkan petani. Sama mitra juga. Mentan ini berdiri tegak lurus, luruskan yang bengkok-bengkok. Nah ini baru ada 2-3 menteri yang punya pendirian kuat. Salah satunya Mentan," ujar politisi Golkar ini.

Michael Wattimena juga menilai banyak perubahan yang telah diraih Kementan di bawah kendali Amran. Kendati belum lama ini menjabat Pimpinan di Kondisi IV, namun dia bisa melihat sudah banyak prestasi yang ditorehkan Menteri asal Bone, Sulawesi Selatan ini.

Di antaranya, laporan keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang pada 20IS lalu diganjar Wajar Dengan Pengecualian, namun dalam dua tahun berurutan di 20 16 dan 20 17 bisa meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Hal senada dilontarkan Daniel Djohan. Menurutnya, banyak lonjakan yang dicapai Kementan dalam mengangkat produktifitas pangan. Namun menjadi ironi lantaran keberhasilan Mentan ini justru tertutupi dengan adanya impor dari Kementerian Perdagangan. Masyarakat, kata dia. saat ini bertanya-tanya dimana keberhasilan pemerintah kalau disatu sisi produksi meningkat tapi impor beras saat petani mau panen.

"Impor ini bukan hanya membuat petani menangis tapi melemahkan tujuan pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan. Untuk apa anggaran triliunan setiap tahun sementara kata-kata impor dinyatakan gamblang ke masy. Saya kira ini harus dibahas serius di kabinet karena pengaruhi kinerja pemerintah di mata masyarakat," katanya.

Menurut Politisi PKB ini, Kementan saat ini merupakan tulang punggung keberhasilan pemerintah. Dia pun berharap dengan lonjakan produksi ini, kesejahteraan petani juga meningkat.

"Jika dibandingkan dengan negara lain, seperti Vietnam, produktifitas kita masih lebih tinggi. Rata-rata produktifitas nasional itu 6 ton bahkan bisa 9 ton per hektar. Kalau produktifitas naik maka tentu kesejahteraan petani naik. Makanya ke depan Kementan buat program hi 11risasi pertanian. Caranya industrialisasi buat petani sehingga petani tidak lagi kerja keras produksi padi tapi juga bisa menguasai pasar, bisa jual beras langsung kekonsumen sehingga nilai tambah tidak lagi ke tengkulak," katanya.

Politisi PDI Perjuangan Rahmat Nasution Hamka juga memberikan apresiasi dan catatan yang gemilang atas kinerja Menteri Pertanian yang telah sukses mengangkat produksi jagung bahkan sampai ekspor, ke negara Filipina dan Malaysia.

Adanya perhatian pemerintah terhadap jagung pula, yang membuat petani di daerah pemilihannya di Kalimantan Tengah semangat untuk menanam jagung. Cuma dia berharap Kementan bisa lebih membantu petani untuk penger-ingan jagung sehingga bisa lebih awet.

"Karena melimpahnya hasil produksi akibatnya untuk pengangkutannya perlu waktu sehingga oleh petani dikeringkan dulu sehingga bisa terjaga kualitas jagungnya." usulnya.

KEYWORD :

Kementan Andi Amran Sulaiman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :