Jum'at, 19/04/2024 08:01 WIB

Kurangi Pemalsuan Dokumen, Kementan Dorong Penerapan Sertifikat Elektronik

Penerapan e-Cert yang telah difasilitasi melalui e-Phyto Hub IPPC juga sangat membantu proses mitigasi resiko lebih awal.

Bambang saat membuka Lokakarya Komisi Perlindungan Tumbuhan di Asia dan Pasifik, atau Asia and Pacific Plant Protection Commission (APPPC) di Denpasar, Bali, Senin (22/5).

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Bambang mendorong penerapan sertifikat elektronik (a-Cert) untuk menpercepat proses karantina (quarantine clearance) di tempat-tempat keluar dan masuk, atau border.

Dorongan ini disampaikan Bambang saat membuka Lokakarya Komisi Perlindungan Tumbuhan di Asia dan Pasifik, atau Asia and Pacific Plant Protection Commission (APPPC) di Denpasar, Bali, Senin (22/5).

"Penerapan e-Cert yang telah difasilitasi melalui e-Phyto Hub IPPC juga sangat membantu proses mitigasi resiko lebih awal, sehingga dapat mengurangi pemalsuan dokumen, menurunkan jumlah NNC," kata Bambang.

Dia mengapresiasi dukungan dan kolaborasi yang baik antara sekretariat eksekutif APPPC dan Department of Agriculture, Fisheries and Foresty (DAFF) Australia dan Barantan dalam menyelenggarakan kegiatan.

"Saya percaya bahwa lokakarya ini sangat bermanfaat ditengah tuntutan dari negara-negara anggota untuk mencegah lalulintas dan serangan OPT, melindungi sumber daya hayati, menjamin keamanan pangan, menjaga lingkungan dan menjamin keberlanjutan pertanian," papar Bambang.

Perwakilan APPPC yang dipimpin oleh Yubak Dhoj selaku Sekretaris Eksekutif juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan Barantan.

"Kami mengapresiasi kehadiran Bapak Bambang yang sudah menyempatkan untuk hadir dalam pembukaan workshop kali ini, ditengah jadwal yang sangat padat sebagai Kepala Badan Karantina," ungkap Yubak Dhoj.

Lokakarya kali ini secara khusus fokus pada Surveillance Workshop on Pest Free Area, Pest Free Places of Production and Pest Free Production Sites ini diselenggarakan oleh Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Barantan bekerja sama dengan Sekretariat APPPC dan Australian Department of Agriculture, Fisheries and Forestry (DAFF).

Berlangsung dari tanggal 22 Mei hingga 26 Mei 2023 di Denpasar, Bali, lokakarya surveillance kali ini diikuti oleh 33 peserta dari 17 negara, dari total 25 negara yang menjadi anggota APPPC di seluruh Asia dan Pasifik.

Adapun perwakilan dari Australian Department of Agriculture, Fisheries and Forestry (DAFF), Claire Hollis dan Elizabeth McCrudden beserta tim. Serta perwakilan dari Indonesia adalah Dr. Antarjo Dikin, yang akan bertindak sebagai salah satu presenter dalam lokakarya kali ini.

Hadir mendampingi Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, AM. Adnan dan jajaran serta Kepala Karantina Denpasar, I Putu Terunanegara.

Diakhir sambutannya, Bambang juga berharap bahwa lokakarya kali ini juga dapat digunakan untuk mencari solusi terbaik bila ada hambatan atau kendala teknis yang terjadi dalam perdagangan produk-produk asal tumbuhan diantara negara anggota.

"Sehingga kedepan perdagangan produk pertanian antar negara anggota makin meningkat dan membawa banyak manfaat bagi ketahanan pangan," pungkasnya.

KEYWORD :

Pemalsuan Dokumen Kementan Karantina Pertanian Bambang Sertifikat Elektronik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :