Senin, 14/10/2024 21:53 WIB

Fokus Tingkatkan Kompetensi SDM, Kementan Gelar Koordinasi Tingkat Nasional

Fokus Tingkatkan Kompetensi SDM, Kementan Gelar Koordinasi Tingkat Nasional

Pertemuan Koordinasi Program READSI Tingkat Nasional, Rabu (21/8/24). (Foto: Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai upaya dalam mewujudkan visi pembangunan pertanian nasional, yaitu tercapainya kedaulatan pangan dan meningkatnya kesejahteraan petani.

Guna mencapai visi pembangunan pertanian tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan terus menggenjot kompetensi di seluruh sektor terkait, melalui berbagai kegiatan produktif dan strategis yang menyentuh masyarakat.

Begitupun dukungan dari Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Innitiative (READSI). Diharapkan kegiatan READSI dapat berjalan dengan baik dan mampu mengakselerasi target-target pada sasaran strategis dan program utama Kementan.

Melalui kegiatan Pertemuan Koordinasi Program READSI Tingkat Nasional, READSI berkomitmen untuk mengoptimalkan capaian program dalam mendukung pembangunan pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti saat membuka Pertemuan Koordinasi Program READSI Tingkat Nasional pada Rabu (21/8/24), mengatakan bahwa program READSI merupakan program yang sangat penting karena mendukung ketahanan pangan di Indonesia.

"Apa yang telah dilakukan project READSI ini tentu sangat penting karena mendukung ketahanan pangan yang ada di Indonesia. Dan ini tentu saja menjadi prioritas utama bagi Pemerintah Indonesia," kata Santi.

Santi juga mengatakan bahwa program READSI ini sejalan dengan yang diprioritaskan Kementan saat ini seperti peningkatan produktivitas dan produksi pangan termasuk swasembada pangan, sebagaimana yang diarahkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

"Arahan dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, untuk fokus dengan kegiatan-kegiatan untuk perluasan areal tanam (PAT) menambah produktivitas dan produksi padi, dan harapannya tentu saja kita dapat swasembada dalam waktu dekat," kata Santi.

Namun demikian, lanjut Santi, tentu saja komoditas-komiditas lainnya seperti komoditas pendukung ekspor salah satunya adalah kakao ataupun kopi ini juga merupakan komoditas penting untuk menambah devisa negara.

"Tentu saja produktivitas untuk komoditas [kakao dan kopi] ini harus kita dorong bersama-sama. Apalagi, produksi komoditas kakao ini masih di bawah satu ton perhektare, yang jika dibandingkan dengan negara tetangga kita, tentu ini masih bisa kita tingkatkan lagi produktivitasnya," kata Santi.

"Dengan Program READSI ini harapannya dapat juga mendukung peningkatan produksi dan produktivitas komoditas utama yang ada di Indonesia terutama di perkebunan dan kemudian juga tentu saja dapat meningkatkan kesejahteraan petani yang terlibat dalam program ini," kata Santi.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian selaku Direktur READSI, Muhammad Amin mengatakan, sebagai upaya meningkatkan akselerasi kegiatan Program READSI Tahun 2024 yang merupakan tahun terakhir Program ini, pihaknya menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Koordinasi Program READSI Tingkat Nasional.

“Pertemuan Koordinasi Program READSI Tingkat Nasional diharapkan dapat memberikan manfaat dan memperkuat sinergi antara NPMO READSI dan Dinas Pertanian, BPKAD dan BAPPEDA, agar pelaksanaan dan penyelesaian program READSI dapat berjalan baik. Sinergitas benar-benar dapat berjalan baik dan mengakhirinya dengan baik pula,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Muhammad Amin mengatakan, READSI merupakan salah satu program pemberdayaan yang telah mendapatkan anggaran PHLN dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian, agar bisa mengakses sumber teknologi maupun sumber-sumber perekonomian.

"Maka dari itu program READSI memiliki peran yang sangat penting dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian, khususnya petani dan masyarakat sekitar program," kata Amin.

Direktur IFAD, Yumi Sakata, mengatakan bahwa program READSI merupakan program yang sukses. Yumi juga mengatakan, pihaknya optimistis bahwa READSI dapat mencapai seluruh target yang telah ditentukan, dan berakhir dengan sukses.

Sebagai informasi, jumlah peserta Pertemuan Koordinasi Program READSI Tingkat Nasional ini, baik secara offline dan online, berjumlah 85 orang yang terdiri dari Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten wilayah READSI, Kepala BAPPEDA Provinsi dan Kabupaten wilayah READSI, Kepala BPKAD Provinsi dan Kabupaten wilayah READSI, Kepala UPT Pelatihan Konsultan READSI, dan Tim NPMO READSI

Pertemuan Koordinasi Program READSI Tingkat Nasional ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari efektif dari tanggal 21 Agustus – 23 Agustus 2024.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian BPPSDMP Kementan Idha Widi Arsanti Kompetensi SDM Program READSI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :