Sabtu, 27/04/2024 14:33 WIB

Kementan Masih Cek Peredaran Daging Impor di Medan

isu yang beredar ada penjualan daging impor beku yang berupa daging sapioplos dengan daging segar yang dipotong di Medan.

Dirjen PKH Kementerian Pertanian I Ketut Diarnita dan Anggota DPD RI Asal Provinsi Sumatera Utara, Parlindungan Purba, Selasa (6/3)

Jakarta - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita mengaku masih menunggu data resmi dari  lapangan sebelum melakukan investigasi menyeluruh soal peredaran daging impor beku di kota Medan.

Demikian disampaikan saat bertemu dengan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Provinsi Sumatera Utara, Parlindungan Purba di Kementerian Pertanian, Jakarta Selasa, (6/3).

Parlindungan  mengatakan bahwa isu yang beredar adalah adanya penjualan daging impor beku yang berupa daging sapi dan daging kerbau yang di oplos dengan daging segar yang dipotong di Medan.

Perbedaan harga antara daging segar dengan daging beku di indikasi sebagai motif tersebut. Dimana daging segar dijual seharga Rp110.000 hingga Rp115.000 per kg, sedangkan daging beku berkisar Rp80.000 per kg.

Masalah tersebut telah menimbulkan keresahan dalam masyarakat di Kota Medan. Oleh karena itu, menindaklanjuti hal tersebut, Parlindungan Purba, bersama Dirjen PKH akan berkunjung ke Kota Medan.

"Kunjungan ini untuk menindaklanjuti adanya isu peredaran daging impor beku di Kota Medan," kata Parlindungan Purba di Kantor Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta, Selasa (6/3).

"Pada 10 Maret 2018 kami akan ke Medan untuk memeriksa peredaran daging impor beku yang beredar dan dijual bebas di pasar-pasar tradisional di Kota Medan," sambungnya.

Parlindungan juga mengatakan akan bertemu dengan Satgas Pangan Sumut untuk menindak lanjuti adanya isu peredaran daging impor beku di Kota Medan.

"Kita juga akan bertemu dengan Satgas Pangan Sumut untuk menindak lanjuti adanya isu peredaran daging impor beku di Kota Medan ini," jelasnya.


KEYWORD :

Kementan PKH Daging Beku




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :