Ilustrasi empeng bayi
Jakarta - Sejumlah fakta mendapatkan bahwa beberapa ibu memiliki ketergantungan pada pemberian empeng. Hal itu terjadi karena empeng dianggap bisa menenangkan bayi ketika rewel atau menangis terus menerus. Kemudian ibu mengalihkan perhatian anak dari empeng. Jika lantaran alasan gigi anak mulai tumbuh, maka Anda bisa memberikan gigitan bayi yang tidak mengandung air di dalamnya.
Disarankan sebaiknya para ibu memberikan ASI kepada anak agar mengurangi kemungkinan anak mengenal empeng. Lagipula, memberikan ASI dapat bermanfaat mendekatkan ibu dan anak. Lebih tercipta ikatan emosional antara ibu dan anak ketika si ibu menyusui.Pada akhirnya keputusan ada di tangan sang ibu. Namun, jika memutuskan untuk memberi empeng pada bayi, berikut 4 aturan yang bisa dikuti:Baca juga :
Polemik Zat Adiktif di RUU Kesehatan, Usulan Pembedaan Aturan Rokok Konvensial dan Elektrik Mulai Muncul
1. Waktu yang TepatPolemik Zat Adiktif di RUU Kesehatan, Usulan Pembedaan Aturan Rokok Konvensial dan Elektrik Mulai Muncul
American Association of Pediatrics (AAP) merekomendasikan jika bayi yang menyusui langsung pada payudara ibu boleh menggunakan empeng setelah berusia satu bulan dan sampai bayi telah benar-benar bisa menyusu langsung pada ibu.
Aturan pemberian empeg bayi juga tak luput pada kebersihan dan perawatan empeng. Anda harus benar-benar memperhatikan cara pembersihannya agar tetap aman digunakan bayi. Bersihkan dengan menggunakan air dan sabun dan sesekali disiram dengan air panas. Jangan mencelupkan empeng ke dalam pemanis seperti sirup atau gula. Anda juga bisa sering-sering ganti empeng bayi secara berkala sesuaikan dengan usianya. Juga periksa secara rutin, apakah ada yang retak, pecah, atau lubang yang dapat dimasuki kuman, sehingga harus segera diganti dengan yang baru. (Foto: Shutterstock)
KEYWORD :
Kesehatan Empeng Bayi Ibu dan Anak