Kamis, 02/05/2024 15:32 WIB

Bintang Rugby Kato Ottio Meninggal Saat Latihan

Sebelumnya, Ottio menandatangani kontrak dengan Widnes Viking pada Desember lalu dan telah melakukan perjalanan ke Inggris minggu ini untuk pelatihan pra-musim.

Kato Ottio (Foto: Sky News)

Jakarta - Bintang Rugby League Kato Ottio telah meninggal dunia pada usia 23 tahun setelah mengalami masalah kesehatan mendadak saat menjalani latihan bersama tim, Senin (08/02) waktu setempat.

Sebelumnya, Ottio menandatangani kontrak dengan Widnes Viking pada Desember lalu dan telah melakukan perjalanan ke Inggris minggu ini untuk pelatihan pra-musim.

Dalam sebuah pernyataan, pelatih kepala Widnes Vikings Denis Betts turut berduka cita atas meninggalnya talenta muda tersebut. Ia juga menyayangkan kejadian itu, lantaran Kato merupakan pemain muda yang berkualitas.

"Kami semua melihat di Piala Dunia hadiah luar biasa yang dimiliki Kato, dan potensinya untuk meraih karir hebat di Rugby League," kata Betts dilansir Sky News. 

"Selain itu, dalam semua interaksi kita dengannya, kami menemukan Kato memiliki karakter hebat, yang sangat bersemangat untuk meraih mimpinya," lanjutnya.

"Atas nama tim pelatih, staf dan pemain di Widnes Viking, saya ingin mengucapkan belasungkawa tulus kami kepada orang-orang terkasih Kato."

Ottio mencatatkan enam caps untuk Papua New Guinea, mencetak dua percobaan di tingkat internasional. Dia menandatangani kontrak untuk Canberra Raiders pada bulan Februari 2016 dan bermain untuk tim pengumpan klub, Mount Pritchard Mounties. Dia juga mantan pemain voli, memenangkan emas di Pacific Mini Games 2013 sebagai anggota skuad Papua Nugini.

Chief executive Widnes Vikings James Rule mengatakan semua orang di klub itu "hancur" akibat kematian Ottio. "Kato adalah pemain yang sangat berbakat, dengan masa depan yang cerah di Liga Rugby," katanya.

"Berita ini semakin tragis, karena Kato dijadwalkan melakukan perjalanan ke Inggris minggu ini untuk memenuhi mimpinya bermain Rugby League kelas satu.

KEYWORD :

Rugby Kato Ottio Papua New Guinea




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :