Jum'at, 03/05/2024 05:36 WIB

Tersangka KPK, Golkar: Secara Agama Pertanda Partai Mau Besar

Beberapa kader Partai Golkar yang dijerat sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK dinilai sebagai pertanda bahwa partai tersebut akan besar.

Ketua DPP Golkar, Aziz Syamsuddin

Jakarta - Beberapa kader Partai Golkar yang dijerat sebagai tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai sebagai pertanda bahwa partai tersebut akan besar.

Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/6). Menurutnya, rentetan kasus tersebut diharapkan menjadi introspeksi dan motivasi bagi seluruh kader Partai Golkar.

"Kita sebagai kader Partai Golkar harus hati-hati dan secara agama ini tanda-tanda partai mau besar," kata Aziz.

Meski demikian, Aziz mengakui, sejumlah kasus yang menjerat kadernya akan mempengaruhi popularitas dan elektabilitas Partai Golkar.

"Setiap partai mana pun kalau ada kader partai khususnya petinggi partai di daerah tertentu terkena pasti berdampak pada popularitas dan elektabilitas, tapi apakah itu mencerminkan perolehan partai nanti di 2019 saya rasa belum," katanya.

Diketahui, KPK kembali menetapkan kader Golkar sebagai tersangka kasus korupsi. Kali ini, menangkap Ketua DPD Bengkulu Golkar Ridwan Mukti yang juga sebagai Gubernur Bengkulu.

Sebelumnya, KPK menetapkan Fahd El Fouz Arafiq, Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) terkait kasus pengadaan Alquran.

Selain itu, KPK menetapkan Markus Nari sebagai tersangka karena diduga memengaruhi Irman dan Sugiharto, yang merupakan dua terdakwa dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) di Pengadilan Tipikor Jakarta.

KEYWORD :

Ridwan Mukti OTT KPK Partai Golkar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :