Rabu, 18/06/2025 00:42 WIB

Ketika Mantan Bikin MU Terperosok ke Jurang Degradasi

MU pernah tersungkur dari kasta tertinggi, First Division, nama divisi teratas Inggris sebelum berubah menjadi Liga Premier. Ironisnya, keterpurukan itu lahir dari kaki mantan pemain sendiri.

Mantan bintang MU, Denis Law (Foto: Facebook)

Jakarta, Jurnas.com - Musim semi 1974 menyimpan luka teramat dalam di hati para pendukung Manchester United (MU). Penghujung April, pertandingan derbi yang biasanya penuh gengsi, malah mematri kisah pahit.

Kala itu, Setan Merah tersungkur dari kasta tertinggi, First Division, nama divisi teratas Inggris sebelum berubah menjadi Liga Premier. Ironisnya, keterpurukan itu lahir dari kaki mantan pemain sendiri.

Denis Law. Tubuhnya seperti rata-rata pemain. Rambutnya pirang acak-acakan. Setahun sebelumnya, namanya dielu-elukan di Old Trafford. Namun kali ini, dia datang sebagai lawan.

Law menyambangi Theatre of Dreams berseragam langit biru Manchester City, setelah dilepas begitu saja oleh klub yang pernah membesarkan namanya. Law memang bukan lagi simbol kejayaan, tapi gol yang dia cetak menyakitkan.

Musim itu, Manchester United memang sedang kehilangan arah. Setelah era gemilang Sir Matt Busby berakhir, klub tak kunjung menemukan sosok pengganti yang bisa mengatur ritme ruang ganti.

Manajer silih berganti, mulai dari Frank O’Farrell hingga Tommy Docherty. Sayangnya, ini bukan solusi jitu. Bahkan, George Best, bintang flamboyan berjuluk `El Beatle`, mulai lebih sering tampil di bar ketimbang di lapangan.

Dari pekan ke pekan, hasil buruk menumpuk. United hanya mampu meraih sembilan kemenangan dalam 42 pertandingan. Lini belakang compang-camping, sementara lini depan kehilangan taji.

Tibalah 27 April 1974. MU menjamu Manchester City di kandang sendiri. Harapan untuk bertahan masih samar, tetapi belum benar-benar pupus. Sayang seribu sayang, di tengah bukit harapan itu, Law mencetak gol backheel memukau. Meski pelan, sakitnya menghantam tepat ke ulu hati.

Ironisnya, gol itu bukan satu-satunya penyebab United terdegradasi. Di tempat lain, hasil imbang antara Birmingham City dan Norwich City membuat peluang MU sepenuhnya tertutup. Namun, publik tetap mengingat momen Law menghancurkan mantan di tempat yang dulunya dia pernah dicintai.

Law tahu apa arti gol itu. Dia memilih tak melompat jumpalitan. Senyumpun tidak. Dengan kepala tertunduk, Law berjalan keluar dari lapangan sebelum peluit panjang berbunyi. Beberapa tahun kemudian, dia mengakui penyesalan karena mencetak gol tersebut.

Namun, MU tahu betul caranya bangkit. Hanya semusim kemudian, Setan Merah memenangi Divisi Dua dan membuka lembaran baru. Butuh waktu hingga akhirnya Sir Alex Ferguson muncul, untuk menegaskan dominasi klub Kota Manchester selama beberapa tahun selanjutnya.

KEYWORD :

Manchester United MU Degradasi Fakta Unik Sepak Bola




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :