Sabtu, 27/04/2024 01:34 WIB

India Larang Media Sosial di Kashmir

Pihak berwenang di Kashmir, India mengumumkan larangan menggunakan 22 layanan media sosial, termasuk Facebook, Twitter dan WhatsApp

Ilustrasi media sosial, WhatsApp

Jakarta - Pihak berwenang di Kashmir, India mengumumkan larangan menggunakan 22 layanan media sosial, termasuk Facebook, Twitter dan WhatsApp. Larangan tersebut berdasarkan penyalahgunaan oleh elemen anti pemerintah untuk menghasut kekerasan.

Video grafis yang menunjukkan penyalahgunaan di kedua belah pihak telah dibagikan secara ekstensif. Layanan media sosial lainnya termasuk YouTube, Skype, Telegram, Snapchat dan Reddit, dilansir BBC

Pemerintah negara bagian mengatakan, konten yang tidak pantas didistribusikan untuk menyebarkan ketidakpuasan kepada pihak berwenang. Konfrontasi di Kashmir sering terjadi sejak pembunuhan pemimpin militan populer Burhan Wani oleh pasukan keamanan Juli lalu.

Pertarungan kekerasan terakhir dimulai pada 9 April ketika delapan orang tewas dan sejumlah terluka setelah polisi bentrok dengan pemrotes saat pemilihan di kota Srinagar. Sejak itu, ratusan siswa memprotes di jalanan, meneriakkan slogan antiIndia dan melemparkan batu ke pasukan keamanan.

Video grafis yang mengklaim menunjukkan pelecehan di kedua belah pihak telah dibagikan secara luas telah diunggah di media sosial dan memicu konflik. Dalam beberapa pekan terakhir, sekolah dibakar dan polisi mengatakan tiga politisi telah dibunuh oleh orang-orang bersenjata yang tidak dikenal.

Kashmir yang berpenduduk mayoritas Muslim berada di tengah perselisihan teritorial berlangsung puluhan tahun antara India dan Pakistan. India menuduh Pakistan mendukung sentimen separatis di Kashmir, namun Islamabad membantahnya. Kedua negara mengklaim Kashmir secara keseluruhan dan mengendalikan bagian-bagian yang berbeda darinya.

KEYWORD :

Media Sosial India Kekerasan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :