Sabtu, 27/04/2024 09:45 WIB

Pemerintah Thailand Akan Larang dan Tutup Street Food

Pemerintah kota metropolitan Bangkok, Thailand mengumumkan sebuah inisiatif yang mengejutkan banyak pihak, dengan menyatakan akan menutup pedagang makanan jalanan.

Street Food Thailand (Foto: Koreaboo)

Bangkok - Pemerintah kota metropolitan Bangkok, Thailand mengumumkan sebuah inisiatif yang mengejutkan banyak pihak. Mereka menyatakan akan menutup pedagang makanan jalanan demi mempromosikan makanan yang lebih sehat dan untuk menertibkan jalan.

Pengumuman ini membuat banyak pihak menjadi syok, pasalnya Thailand dikenal dikalangan para turis sebagai surga wisata bagi pecinta kuliner jalanan dan  Bangkok secara tidak resmi telah dikenal sebagai ibukota jajanan street food.

Berita pelarangan yang dikeluarkan oleh Bangkok Metropolitan Administration (BMA) itu mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak. Wanlop Suwande selaku penasihat pemerintah Bangkok mengatakan pada kantor berita The Nation bahwa pihaknya sedang bekerja untuk menghilangkan para pedagang makanan jalanan.

"Tidak akan ada pengecualian setiap pedagang kaki lima harus pindah," ujar Suwande.

Tidak berapa lama setelah berita kontroversial itu menyebar ia menyatakan pada CNN adanya kesalahpahaman dari ucapannya.

"Pihak pemerintah Bangkok tidak melarang street food di jalan Khao San dan Yaowarat. Sebenarnya kita malah akan mendukung, namun lebih mengetatkan aturan soal kehigienisan jajanan jalanan dan untuk mengatur lalu lintas di beberapa area," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya ingin membuat batasan dimana para pedagang kaki lima itu dapat menjajakan dagangannya, agar tidak mengganggu lajur pejalan kaki, terutama di area yang memiliki lalu linta yang cukup padat seperti Pusat Siam.

Namun sepertinya kebingungan masih terus berlanjut pasalnya BMA dan otoritas pariwisata Thailand memiliki rencana akan mengadakan festival makanan jalanan pada bulan Juni nanti.

Chiwan Suwannapak, seorang karyawan travel Bangkok mengatakan, "jika anda ingin membersihkan semua pedagang kaki lima, maka itu sama artinya dengan menghilangkan budaya kita sendiri."

Salah satu pedagang yakni Leela Punyaratabandhu memberikan pembelaannya terhadap pelarangan tersebut dan menyatakan, "sebenarnya kita tidak bisa menyalahkan warga Bangkok karena mereka ingin memiliki trotoar yang layak, belum lagi ada kekhawatiran tentang kebersihan dan lingkungan, membuang minyak goreng bekas ke air dan mencuci piring serta peralatan bekas di jalan tentunya menimbulkan masalah bagi lingkungan dan kesehatan".

Ia menambahkan bahwa solusi untuk persoalan ini tidaklah mudah dan diperlukan pertimbangan yang hati-hati dan serius untuk mencapai pemecahan masalah yang sesuai bagi semua pihak.

KEYWORD :

Thailand Street Food Internasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :