Senin, 06/05/2024 03:30 WIB

Kementan Dukung Petani Gorontalo Tingkatkan Kesejahteraan Lewat KUR

Kementan Dukung Petani Gorontalo Tingkatkan Kesejahteraan Lewat KUR

Petani di Gorontalo menerima pelatihan akses KUR dan cara memanfaatkannya. (Foto: Kementan)

Gorontalo, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong dan mendukung petani agar mampu mengembangkan usaha pertanian atau agribisnis melalui berbagai program dan terobosan. Hal tersebut konsisten dilakukan guna menunjang produktivitas dan produksi pertanian, sekaligus meningkatkan tarap kesejahteraan petani.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam suatu kesempatan, mengatakan bahwa Kementan komintmen beri dukungan kepada para petani dalam mengembangkan pertaniannya, mulai dari pelatihan, bimbingan, pemberian pupuk, benih yang bermutu, mesin pertanian, hingga asuransi kredit usaha rakyat (KUR).

"KUR ini tidak hanya untuk kegiatan budi daya pertanian saja, tetapi juga sampai ke hilir, seperti pengolahan, pemasaran, bahkan modal untuk membeli alat dan mesin pertanian (alsintan)," ujar Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, dalam suatu kesempatan, mengatakan sistem agribisis nasional yang kokoh dan kuat adalah kunci agar petani dan praktisi petanian mendapatkan keuntungan yang layak dan berlipat ganda.

“Kita harus membangun sistem agribisnis nasional yang kokoh dan kuat, sehingga petani dan seluruh praktisi pertanian mendapatkan keuntungan yang layak, bahkan keuntungan yang berlipat ganda. Di samping itu, kesinambungan pembangunan pertanian akan lebih terjamin," katanya.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan, ada dua kunci utama untuk membangun sistem agribisnis nasional yang kokoh dan kuat, yaitu Smart Farming alias pertanian cerdas dan KUR.

Kedua kunci tersebut, terus digalakkan BPPSDMP Kementan melalui berbagai program, salah satunya dari program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Innitiative (READSI).

“Kementan tidak sebatas menyediakan KUR, tapi juga terus berupaya mempermudah para petani dalam mangaksesnya” kata Dedi.

Dedi menambahkan, selain itu, melalui program READSI, Kementan juga terus melakukan pelatihan-pelatihan, mulai dari cara mendapatkan modal KUR langsung dari pihak Bank Himbara hingga cara memanfaatkannya agar meningkatkan produktivitas pertanian dan menguntungkan petani.

Dampak positif dari program KUR dan READSI ini pun di antaranya menyasar dan kemudian dirasakan oleh kelompok tani (Poktan) Lembah Hijau di desa Tabongo Timur, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.

Ketua Poktan Lembah Hijau, Alwin Mohamad, mengaku bersyukur dengan adanya program KUR disertai bimbingan dari program READSI, kelompoknya kini tidak bergantung lagi terhadap pinjaman modal dari tengkulak dalam mengembangkan pertaniannya.

Alwin dan kelompok taninya, merasa terbantu dengan adanya program KUR ini. Biasanya di saat setelah panen Ia dan kelompok sudah tidak memiliki dana lagi untuk berbudidaya jagung, karna hasil panen sebelumnya telah habis membayar utang dan bunga yang sangat besar kepada tengkulak.

“Namun setelah mengakses KUR, Alhamdulilah dari hasil panen kita bisa mendapat keuntungan lebih besar,” tutur Alwin saat ditemui tim NPMO READSI pada Selasa, (27/02/2024).

Alwin menuturkan, total anggaran yang diakses anggotanya ialah Rp.1,5 miliyar. Ia pun mendapat penghargaan dan dijadikan sebagai mitra bank BRI.

Kisah sukses serupa dirasakan Poktan Bahtra di Desa Karya Baru Kec. Dengilo, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Anggota Poktan Bahtra, Risan menyebut setelah mengikuti beberapa kegiatan yang ada di Program READSI seperti Sekolah Lapang, Temu Lapang, Akses Pinjaman KUR dan pemanfaatnya, ia mampu mengelola lahan pertaniannya tanpa mengandalkan modal dari tengkulak.

Risan menyebut pada tahun 2021, dirinya berhasil mendapatkan pinjaman KUR sebesar Rp. 15.000.000 dengan bunga 6 persen dan dibayarkan per panen dalam jangka waktu 1 tahun dengan besaran angsuran Rp. 7.950.000 per 6 Bulan. Pinjaman tersebut ia gunakan untuk mengelola lahan seluas 2 hektare.

“Akhirnya pada tahun 2023, saya berhasil melepaskan diri dari utang di tengkulak, dan mendapatkan pinjaman KUR sebesar Rp. 50.000.000 dalam jangka waktu 3 tahun. Tetapi berkat keuletan serta kerja keras, utang tersebut akan dilunasi hanya dalam jangka waktu 1 tahun serta mendapatkan penawaran sebesar Rp. 100.000.000,” tandasnya.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian BPPSDMP Dedi Nursyamsi Kesejahteraan Petani KUR




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :