Selasa, 30/04/2024 02:38 WIB

Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian, Kementan Susun Grand Desain Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian

Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian, Kementan Susun Grand Desain Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi membuka pertemuan penyusunan Grand Desain dan Sinergi Kegiatan Penguatan Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian, Rabu (28/02/2024) di Jakarta.

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan vokasi. Hal ini dilakukan selain tujuannya untuk mendukung produksi dan produktivitas padi dan jagung namun juga meningkatkan produksi dan produktivitas susu dan protein hewani.

Mewujudkan hal tersebut BPPSDMP melalui Pusat Pelatihan Pertanian mengawali dengan menyusun grand desain dan sinergi penyelenggaraan pelatihan pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyebutkan krisis pangan berkepanjangan telah menimbulkan krisis sosial. Sehingga berpengaruh dan mengakibatkan penurunan produktivitas pertanian.

“Dalam rangka mempercepat masa tanam satu (MT I) yang telah berlangsung sejak Oktober 2013, Pemerintah telah menyediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan petani, dari pupuk subsidi, benih gratis, hingga kemudahan menebus solar subsidi,” terangnya saat membuka pertemuan penyusunan Grand Desain dan Sinergi Kegiatan Penguatan Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian, Rabu (28/02/2024) di Jakarta.

Terbaru Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menambah alokasi pupuk subsidi sebesar Rp 14 triliun 2024.

“Bahkan minggu lalu Pemerintah telah menambahkan lagi Alokasi pupuk subsisdi menjadi 9,55 jt ton untuk peningkatan produksi padi,” tambahnya.

Dedi Nursyamsi juga menambahkan bahwa kebijakan tersebut dilengkapi dengan Peraturan Perundangan. Dari mulai peraturan presiden diiikuti Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Menteri Pertanian dan dilanjutkan dengan keputusan kepala daerah dari mulai gubernur hingga bupati dan walikota terkait pupuk subsidi.

Lebih lanjut Dedi menegaskan bahwa SDM pertanian menjadi kunci untuk mendongkrak produksi dan produktivitas khususnya Petani dan Penyuluh Pertanian.

“Untuk itu BPPSDMP harus mendukung sampai titik akhir, dan fokus pada peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung. Lakukan pelatihan vokasi kepada seluruh SDM dan stakeholder pertanian guna menggenjot kualitas pelatihan pertanian yang berperan strategis dan berkontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia secara berkelanjutan,” imbuh dia.

Dedi berharap pelatihan vokasi yang dilaksanakan dapat mendorong para petani milenial agar mengimplementasikan smart farming, bio control, pestisida nabati, memanfaatkan alat-alat pertanian modern dan pola pertanian modern lainnya agar mampu meningkatkan peoduksi padi dan jagung.

Selain itu lakukan sinergi dengan Eselon I teknis lainnya seperti dengan Ditjen Tanaman Pangan, dengan Ditjen Prsarana dan Sarana Pertanian. Sinergitas perlu diawali dengan perencanaan.

“Saya berharap pertemuan ini bisa menghasilkan perencanaan pelatihan yang dsinergi sehingga fokus kita untuk meningkatkan produksi padi dan jagung serta peningkatan produktivitas susu dan protein hewani bisa terlaksana dengan baik,” tambahnya.

Sementara Sekretaris Badan, Siti Munifah saat memaparkan arah kebijakan BPPSDMP juga menambahkan bahwa perlu dilakukan kolaborasi dalam meningkatkan output pelatihan vokasi.

“Untuk itu perlu dipetakan apa saja pelatihan-pelatihan yang perlu dilanjutkan untuk dilakukan sertifikasi khususnya pelatihan yang disupport oleh program READSI,” ujarnya.

Siti Munifah juga mengharapkan grand desain yang saat ini disusun bisa mengikuti metode corporate university.

“Yang dapat dilakukan dengan corporate university maka sebaiknya dilakukan namun yang lainnya bisa dilakukan dengan tematik. Sinergi dengan Eselon I perlu dilakukan. Bagaimana kita nantinya bisa melakukan peningkatan produksi 32 juta ton apabila tidak didukung dengan sinergi,” tandasnya.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian BPPSDMP Dedi Nursyamsi Pelatihan Pertanian Susu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :