Selasa, 30/04/2024 02:13 WIB

Tingkatkan Kapasitas dan Kesejahteraan Petani, Kementan Terus Latih Penyuluh Pertanian

Tingkatkan Kapasitas dan Kesejahteraan Petani, Kementan Terus Latih Penyuluh Pertanian

BPPSDMP Kementan menggelar Pelatihan Penyegaran Bagi Penyuluh Pertanian Pendamping Pertanian di Balai Unit Pelaksan Teknis Daerah (UPTD) Sulawesi Tengah selama tujuh hari dari 26 Februari - 4 Maret 2024. (Foto: Kementan)

Palu, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggelar Pelatihan Penyegaran Bagi Penyuluh Pertanian Pendamping Pertanian di Balai Unit Pelaksan Teknis Daerah (UPTD) Sulawesi Tengah selama tujuh hari dari 26 Februari - 4 Maret 2024.

Pelatihan yang dilaksanakan melalui Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Innitiative (READSI) ini, bertujuan meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian Program READSI untuk mendampingi petani binaanya. Sehingga petani mampu meningkatkan kapasitas dalam menggenjot produksi dan produktivitas pertanian berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraannya.

Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa penyuluh pertanian adalah garda terdepan pembangunan pertanian.

Penyuluh pertanian itu pelayan bagi petani Indonesia. Penyuluh juga sebagai pahlawan pangan dan garda terdepan menuju swasembada pangan. Penyuluh jangan mudah mengeluh, harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman untuk meraih kesuksesan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan pihaknya memiliki sejumlah terobosan dan program untuk meningkatkan pembangunan pertanian, khususnya dalam meningkatkan kapasitas penyuluh dan petani, di antaranya program READSI.

“Program READSI dinilai sukses dalam pemberdayaan petani skala kecil dan konsep READSI ini terus direplikasi dan diperbarui untuk meningkatkan efektifitas pemberdayaan petani,” ujar Dedi.

"Diharapkan Program READSI dapat berjalan dengan baik dan mampu mengakselerasi target-target pada sasaran strategis dan program utama Kementan," imbuh dia.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Muhammad Amin, mengatakan Program READSI walaupun sudah memasuki tahun terakhir, namun kegiatan di lapangan akan terus berjalan dengan baik untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan petani.

"Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah dan luar biasa sehingga sangat potensial untuk pengembangan usaha agribisnis di era globalisasi saat ini. Tentunya, hal ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar terhadap sektor pertanian untuk meningkatkan perekonomian," ujar Amin saat membuka acara pelatihan secara daring, pada Selasa (27/2/2024).

Selain itu, program pemberdayaan masyarakat membutuhkan pemahaman mendasar yang mencakup falsafah penyuluh pertanian.

"Seorang penyuluh harus bisa memberikan kontribusinya kepada petani melalui pemberdayaan kelompok tani melalui program-program yang sudah direncanakan karena penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian," ucapnya lagi.

Peran penyuluh sebagai pendidik memberikan pengetahuan agar petani lebih terarah dalam pengelolaan usahataninya sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan bagi 275 juta jiwa penduduk Indonesia.

"Terakhir, kerja sama antara penyuluh dan petani juga diperlukan sehingga menghasilkan petani yang baik dan berkualitas yang selalu berinovasi mengikuti perkembangan zaman guna meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian," kata Amin.

Dalam laporannya Manajer READSI, Andi Amal Hayat menyampaikan tujuan dari pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian Program READSI untuk mendampingi petani binaanya, khususnya petani miskin. Ini dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
"Program READSI boleh berakhir tapi pendampingan kepada petani tidak akan pernah berakhir," tegas Amal.

Amal menambahkan jika kegiatan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi penyuluh dalam rangka mendukung program utama Kementan.

“Tema pelatihan ditetapkan sesuai dengan kebutuhan penyuluh di lokasi Program READSI berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan,” ujarnya.

Sebagai informasi, Pelatihan Penyegaran Bagi Penyuluh Pendamping Program READSI ini digelar secara serentak selama 7 (tujuh) hari, dari 26 Februari - 4 Maret 2024, yang diikuti oleh 224 orang penyuluh pertanian pendamping dari 13 kabupaten lokasi Program READSI.

Sementara, di Balai Unit Pelaksan Teknis Daerah (UPTD) Sulawesi Tengah (Sulteng), kegiatan Pelatihan Penyegaran bagi Penyuluh Pendamping Program READSI dilaksanakan sebanyak dua angkatan dengan jumlah peserta sebanyak 54 orang penyuluh pertanian pendamping program READSI di Sulteng.

Selama pelatihan peserta mendapatkan pembekalan materi tentang persiapan panen yaitu Strategi Pertanian Cerdas Iklim Menghadapi El Nino, Pemupukan dan Nutrisi Tanaman dan Pengendalian Hama Penyakit Terpadu. Selain itu peserta juga melakukan praktek lapang dengan tema Pengendalian Hama Penyakit Terpadu, Strategi Pertanian Cerdas Iklim Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian BPPSDMP Dedi Nursyamsi Kesejahteraan Petani Penyuluh




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :