Selasa, 30/04/2024 03:38 WIB

Dongkrak Kesejahteraan Petani NTT, Kementan Perkuat Skill Penyuluh Pertanian

Dongkrak Kesejahteraan Petani NTT, Kementan Perkuat Skill Penyuluh Pertanian

Pelatihan Penyegaran Bagi Penyuluh Pertanian di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, Nusa Tenggara Timut (NTT). (Foto: Kementan)

NTT, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus meningatkan kapasitas SDM pertanian, terutama bagi penyuluh pertanian. Salah satu upaya, antaranya dengan menggelar Pelatihan Penyegaran Bagi Penyuluh Pertanian.

Pelatihan yang dilakukan melalui Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Innitiative (READSI) ini, digelar secara serentak selama 7 (tujuh) hari, dari 26 Februari - 4 Maret 2024, yang diikuti oleh 224 orang penyuluh pertanian pendamping dari 13 kabupaten lokasi Program READSI. Salah satunya dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, Nusa Tenggara Timut (NTT).

Penyuluh pertanian berperan besar dalam mendongkrak produktivitas pertanian. Penyuluh pertanian memiliki fungsi dan tugas memberikan penyuluhan kepada petani melalui pendekatan kelompok tani agar pengetahuan, keterampilan maupun sikap petani menjadi lebih baik dalam mengelola usahatani guna meningkatkan kesejahteraannya.

Dalam pelaksanaan tugasnya agar berjalan efektif dan efisien, setiap penyuluh pertanian perlu melakukan persiapan. Sebagai garda terdepan dalam meningkatkan kompetensi SDM pertanian tentu tugas penyuluh sangatlah penting.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di setiap kesempatan selalu mengatakan bahwa penyuluh pertanian adalah garda terdepan pembangunan pertanian.

Penyuluh pertanian adalah pahlawan bangsa dan pangan,” tegas Amran.

Amran menambahkan saat ini dunia tengah menghadapi ancaman krisis pangan, sehingga upaya peningkatan produksi pangan tidak bisa dilakukan melalui langkah-langkah biasa.

“Pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produksi pangan strategis utamanya padi. Di antaranya dengan penggunaan teknologi, pendampingan petani melalui penyuluh pertanian,” kata Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan sekitar 20.000 insan pertanian di antaranya terdiri dari penyuluh pertanian dan petani siap mendukung pembangungan pertanian.

“Ini merupakan dukungan nyata atas peran penting penyuluh dan petani sebagai tonggak pembangunan pertanian,” sebut Dedi.

Pelatihan Penyegaran Bagi Penyuluh Program READSI dibuka secara serentak oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Pusalatan), Muhammad Amin secara daring.

Dalam acara pembukaan Amin mengatakan, tahun ini adalah tahun terakhir program READSI namun kegiatan di lapangan akan terus berjalan dengan baik untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan petani. Selain itu, program pemberdayaan masyarakat membutuhkan pemahaman mendasar yang mencakup falsafah penyuluh pertanian.

“Kita memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah dan luar biasa sehingga sangat potensial untuk pengembangan usaha agribisnis di era globalisasi saat ini. Dengan pelatihan ini, diharapkan sektor pertanian dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan perekonomian,” kata Amin.

Amin menambahkan, selain itu penyuluh juga dapat memberikan kontribusinya kepada petani melalui pemberdayaan kelompok tani melalui program-program yang sudah direncanakan karena penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian.

Sedangkan Kepala Balai besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, Yulia Asni Kurniawati menyampaikan pentingnya pelatihan penyegaran bagi para penyuluh. Yulia menekankan bahwa peran penyuluh sangat strategis dalam mendekatkan teknologi pertanian kepada petani serta membantu petani meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap para penyuluh dapat memperoleh pengetahuan terbaru dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dan dinamika di lapangan,” ucap Yulia, Rabu (28/2/2024).

Pelatihan Penyegaran bagi Penyuluh Program READSI Angkatan III di BBPP Kupang diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kompetensi dan kualitas penyuluh pertanian di seluruh Indonesia terkhususnya di NTT. Dengan peningkatan kualitas penyuluh, diharapkan program READSI dapat lebif efektif dalam mencapai tujuan pembangunan pertanian berkelanjutan serta peningkatan kesejahteraan petani di NTT.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian BPPSDMP Dedi Nursyamsi Kesejahteraan Petani Penyuluh




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :