Selasa, 21/05/2024 03:30 WIB

IKOHI Kembali Serukan Tolak Capres Terduga Pelanggar HAM

IKOHI Kembali Serukan Tolak Capres Terduga Pelanggar HAM

IKOHI Kembali Serukan Tolak Capres Terduga Pelanggar HAM. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Keluarga korban penculikan dan penghilangan paksa aktivis pro demokrasi 1997-1998 yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) menyatakan menolak untuk memilih calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Sekretaris Jenderal IKOHI Zaenal Muttaqin mengatakan, pernyataan sikap politik itu merupakan ketiga kalinya yang diserukan IKOHI. Pasalnya, dalam debat capres pertama, menyangkut isu Hak Asasi Manusia (HAM), Prabowo Subianto mengulangi jawaban yang sama seperti 2014 dan 2019 bahwa soal kasus penculikan aktivis adalah isu 5 tahunan yang diarahkan pada dirinya dan menilai pertanyaan tersebut sangat tendensius.

”Jawaban Prabowo dalam debat tersebut membuat IKOHI harus mengulangi jawaban yang sama. Karena itu dalam Pilpres 2024 nanti IKOHI menyerukan untuk ke-3 kalinya mari #KalahkanCapresPelanggarHAM di kotak suara,” kata Zaenal melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/12/23).

Karena itu, Zaenal kembali menegaskan, pihaknya tidak akan memilih capres yang diduga kuat sebagai dalang penculikan aktivis 1997-1998. Bagi IKOHI harapan penyelesaian kasus penculikan aktivis menjadi semakin sulit bila pelaku yang bertanggung jawab atas penculikan menjadi presiden.

”Selama ini Prabowo, sejak pilpres 2014, 2019 hingga 2024 masih melakukan penyangkalan atas para aktivis yang masih dinyatakan hilang. Juga tidak terlihat itikad baik untuk berani bertanggung jawab di hadapan pengadilan HAM untuk mendapatkan kepastian hukum,” ujarnya.

Dia menilai, jika kasus tersebut tidak dituntaskan secara berkeadilan bagi korban, maka akan sangat mungkin kejadian ini akan berulang di masa depan, siapapun presidennya.

”Keluarga korban penculikan tidak punya bayangan bahwa pelaku pelanggar HAM, terduga pelaku penculikan yang belum mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum itu dipilih menjadi presiden. Tagline kami adalah kalahkan capres pelanggar HAM,” ujarnya.

Dia pun mengingatkan, menuju debat capres kedua pada (22/12/23) besok, bertepatan dengan hari ibu, di mana para ibu korban telah menunggu dan meninggal dalam ketidakpastian keberadaan anak-anak mereka yang belum dikembalikan hingga sekarang.

”Doa para ibu korban juga yang telah menjadi penghalag Prabowo Subianto menjadi presiden dua kali sebelumnya. Juga akan gagal untuk yang ketiga kalinya. Tuhan bersama para ibu yang terus berdoa dan berharap keadilan,” ujarnya.

KEYWORD :

Prabowo IKOHI Capres HAM -Subianto Pilpres 2024




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :