Sabtu, 27/04/2024 16:16 WIB

Elektabilitas Prabowo-Gibran Mencapai 42,66 Persen, Pilpres Berpotensi Satu Putaran?

Survei ini memotret dinamika elektoral pasca pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden sehingga terjadi perubahan peta elektoral secara signifikan.

Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Dok. JPNN)

Jakarta, Jurnas.com - Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs menggelar survei tatap muka untuk memotret perkembangan dan dinamika elektoral jelang pendaftaran bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden. Survei digelar tanggal 19 - 28 November 2023 di 34 Provinsi di Indonesia.

Jumlah sampel sebanyak 2000 responden, usia 17 tahun keatas atau sudah menikah, diambil dengan metode multistage random sampling, wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Ipsos iField Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI). Margin Error: ±2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei ini memotret dinamika elektoral pasca pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden sehingga terjadi perubahan peta elektoral secara signifikan,” ujar Deputi Direktur Ipsos Public Affairs Sukma Widyanti dalam paparannya via daring, Senin (11/12).

Sukma menjelaskan, dinamika paska deklarasi capres secara tidak langsung memberikan efek ekor jas sehingga berdampak terhadap peta elektabilitas partai politik.

Dari sisi elektabilitas partai politik, terdapat sepuluh partai yang berpotensi masuk parlemen yaitu: PDIP (20 persen), Gerindra (19 persen), Golkar (9 persen), PKB (9 persen), Nasdem (7 persen), PKS (6 persen), Demokrat (4 persen), PPP (3 persen), PAN (3 persen) dan PSI (2 persen).

Dibanding survei bulan Oktober 2023, PDI Perjuangan mengalami penurunan 5 persen sedang PSI menjadi berpeluang masuk parlemen.

“Perlu diperhitungkan juga kemana arah suara undecided voters terhadap tiga paslon dalam pilpres kali ini. Disukai atau tidak, arah dukungan Jokowi boleh jadi menjadi kunci kemenangan dalam pilpres selain faktor mesin politik parpol dan relawan pendukung dari masing-masing paslon,”katanya.

“Dalam simulasi 3 kandidat perolehan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menempati posisi teratas (42,66), disusul Ganjar Pranowo-Mahfud MD (22,95 persen) dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (22,13 persen), dan tidak jawab sebesar 12,26 persen,”tuturnya.

Sementara itu, pengamat politik Ipsos Public Afffairs Arif Nurul Imam dalam tanggapannya meyampaikan bahwa profil menarik adalah pada mereka yang masih belum menentukan pilihan yaitu 12,26 persen. Sebab, sebesar 9,15 persennya adalah pemilih Jokowi-Ma’ruf, dan 1,25 persen adalah pemilih Prabowo-Sandi.

“Pergeseran peta elektabilitas, paska resmi berpasangan ketiga pasangan calon terjadi perubahan signifikan, dimana Prabowo-Gibran melonjak signifikan, sementara Ganjar-Mahfud mengalami “terjun bebas” dan Anies-Muhaimin mengalami kenaikan tipis,” ujarnya.

Menurut Arif, melonjaknya elektabilitas Prabowo-Gibran dipicu persepsi publik bahwa dukungan Jokowi hampir pasti diberikan kepada pasangan calon nomor urut dua, sehingga menjadi magnet bagi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin 2019 untuk memberikan dukungan.

Sementara itu, secara alamiah, elektabilitas Ganjar-Mahfud MD mengalami kemerosotan signifikan lantaran basisnya yang berasal dari pendukung Jokowi, sebagian besar mengalihkan dukungan pada Prabowo-Gibran.

Jika pemilih yang belum menentukan pilihan, tersebar secara merata di ketiga pasangan calon, atau lebih besar kepada pasangan Ganjar-Mahfud atau Anies-Muhaimin, maka pemilihan presiden akan berlangsung dua putaran.

“Jika ternyata dalam dua bulan kedepan paslon nomor dua bisa menarik sebagian besar dari undecided voters yang memilih Jokowi-Ma’ruf Amin di 2019, maka bisa dipastikan pilpres akan berlangsung satu putaran,” tandasnya.

Ipsos selain menjadi anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), juga merupakan anggota Association for Global Research Agency Worldwide (ESOMAR) yakni asosiasi riset internasional yang melakukan audit secara periodik terhadap para anggotanya.

Untuk diketahui, Ipsos merupakan lembaga riset internasional yang sangat berpengalaman di dunia global. Lembaga yang berkantor pusat di Perancis ini beroperasi di 90 negara, selain dikenal melakukan riset pasar, juga melakukan riset social politik, termasuk di Indonesia.

 

KEYWORD :

Survei Prabowo-Gibran Ipsos Public Affairs Pilpres 2024 capres cawapres




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :