Rabu, 15/05/2024 12:00 WIB

Kementan-Kemdikbudristek bakal Sinergi Genjot Produksi Padi dan Jagung

Kementan-Kemdikbudristek bakal Sinergi Genjot Produksi Padi dan Jagung

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. (Foto: Ist/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) akan bersinergi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudiristek) untuk meningkatkan produksi padi dan jagung, khususnya di lahan rawa, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya tengah mengajak para akademisi untuk terlibat langsung dalam program akselerasi kedua komoditas pertanian tersebut.

"Sekarang kita undang dekan pertanian beberapa perguruan tinggi, itu akan membantu dalam percepatan tanam, kemudian membangun lahan rawa itu menjadi lahan produktif. Jadi secara teknis mahasiswa akan dilibatkan dalam program magang dan dosen yang ahli di bidang rawa dan benih akan kita libatkan,” kata Amran di Gedung Kementan, Jakarta, Kamis (9/11).

Lebih lanjut, Amran mengatakan, saat ini terdapat lebih dari 10 juta hektar lahan rawa yang berpotensi menambah daya gedor produksi nasional. Dari semua lahan tersebut, beberapa di antaranya sudah menghasilkan produktivitas sebanyak 5 ton per hektare.

"Sekarang baru 5 ton tapi ke depan akan kita tingkatkan menjadi 7 ton per hektar. Jadi yang IP (Indeks Pertanaman) nya 1 kita naikkan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada," katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, dalam FGD bersama lembaga pendidikan tinggi, mengatakan bahwa target akselerasi percepatan ini ialah terwujudnya swasembada pada 2025 mendatang. Sehingga Indonesia bisa menekan kebijakan impor.

Dedi pun mengajak agar kampus dan para akademisi lain terlibat secara langsung dalam proses percepatan produksi padi dan jagung ini.

"Seluruh komponen harus suport dalam akselerasi ini. Apalagi para ahli ada di sini dan kampus bisa terlibat secara langsung. Kami minta agar perguruan tinggi juga memberi rekomendasi terkait peningkatan produksi padi dan jagung baik di lahan rawa, sawah, maupun kering," katanya.

Sementara itu, akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Sam Herodian mengatakan, pihaknya siap menyerahkan mahasiswa untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam memanfaatkan lahan rawa yang kini dioptimalkan menjadi lumbung pangan nasional.

Program akselerasi yang dilakukan Kementan, menurut Syam, sangat bagus dan membantu percepatan swasembada. Apalagi, saat ini sudah ada progam khusus dari Kemendikbudristek untuk mengakomodir semua kegiatan mahasiswa yang ingin turun langsung ke lapangan.

"Di kampus itu ada program MDKM (Merdeka Belajar kampus Merdeka) yang digagas Kemendikbudristek. Nah dalam rangka itu mahasiswa butuh tempat untuk melatih mereka di lapangan. Kebetulan di Kementan ada akselerasi lahan rawa dan itu sudah pas dengan semua program yang ada," katanya.

KEYWORD :

Kementan Andi Amran Sulaiman Dedi Nusyamsi Produksi Padi Jagung Kemdikbudiristek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :