Selasa, 21/05/2024 01:19 WIB

Resmi Ditutup, PKN 2023 Hasilkan Rekomendasi Pemajuan Kebudayaan

Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 resmi ditutup oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada Minggu (29/10) kemarin.

Penutupan PKN 2023 di Kantor Bappenas, Jakarta (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 resmi ditutup oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada Minggu (29/10) kemarin.

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kebudayaan, yang merupakan salah satu rangkaian PKN 2023, menghasilkan sejumlah rekomendasi kebijakan terkait kawasan pemajuan kebudayaan.

"Konsep mengenai Kawasan Pemajuan Kebudayaan adalah hal yang luar biasa. Melalui forum ini mari kita teguhkan komitmen untuk berupaya mewujudkan Kawasan Pemajuan Kebudayaan yang mencakup berbagai aspek ekonomi, sosial, dan seterusnya," kata Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid di Kantor Bappenas.

Rekomendasi kebijakan tersebut dirumuskan karena yang pertama, bahwa kebudayaan dapat menjadi jalan keluar dari potensi krisis sosial, ekonomi, dan ekologi dampak dari pembangunan ekstraktif yang tidak melibatkan para penghuni ruang dan pemiliki kebudayaan.

Kedua, Kawasan Pemajuan Kebudayaan berlandaskan pada gagasan untuk mengelola sumber daya lokal dengan prinsip etis, berpihak pada kepentingan masyarakat dengan cara-cara pelumbungan (commoning) yang berkeadilan, berorientasi kesejahteraan, dan berkelanjutan.

Ketiga, Kementerian PPN/Bappenas dan Kemdikbudristek memiliki peran dan tanggung jawab untuk memberi ruang dan mendampingi komunitas dan pemerintah daerah di dalam proses perencanaan dan penerapan Kawasan Pemajuan Kebudayaan.

Keempat, Kawasan Pemajuan Kebudayaan merupakan tonggak penting model pembangunan yang berorientasi pada pemajuan kebudayaan yang perlu menjadi bagian dalam perencanaan pembangunan tahun 2025-2029.

"Semoga berkat rekomendasi ini, semakin banyak Kawasan Pemajuan Kebudayaan yang bermunculan di mana-mana. Dia harus tumbuh organik, tugas kita hanya memfasilitasi kekuatan-kekuatan agar segala ide soal pemajuan kebudayaan bisa terus bermunculan," imbuh Hilmar.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa berangkat dari ide dan perencanaan yang hebat, pada akhirnya perlu pengejawantahan berbagai hal tersebut dalam satu ruang. Kebudayaan adalah solusi, sumber dan hasil sekaligus, dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Kebudayaan adalah sumber daya yang bisa digunakan untuk melahirkan kebudayaan baru yang berkembang secara terus menerus.

"Itulah esensi dari konsep pemajuan kebudayaan karena dia adalah sumber dan hasil," ungkap Hilmar.

Sekretaris Bappenas, Taufik Hanafi, mengapresiasi Kemdikbudristek yang telah menunjukkan Bappenas sebagai tempat pelaksanaan Musrenbang Kebudayaan. Menurut dia, Musrenbang ini sejalan dengan prinsip dasar penyusunan perencanaan pembangunan.

"Sesuai dengan asas yang digunakan dalam pemajuan kebudayaan, di antaranya asas tersebut adalah toleransi, kebebasan berekpresi, keterpaduan, dan kemanfaatan," ujar Taufik.

"Hasil rekomendasi akan menjadi masukan yang sangat penting karena saat ini Bappenas dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045," sambung dia.

KEYWORD :

PKN 2023 Pekan Kebudayaan Nasional Kemdikbudristek Hilmar Farid




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :