Sabtu, 27/04/2024 17:33 WIB

Internasional

China Pertimbangkan Putus Hubungan Diplomatik dengan Korsel. Kenapa?

Media pemerintah China bereaksi keras setelah dewan afiliasi dari Lotte Groupp Korea Selatan menyetujui pertukaran lahan dengan pemerintah Negeri Ginseng.

Sistem Pertahanan Rudal AS (Ilustrasi)

Beijing - Media pemerintah China bereaksi keras setelah dewan afiliasi dari Lotte Group Korea Selatan menyetujui pertukaran lahan dengan pemerintah Negeri Ginseng, yang akan memungkinkan pihak berwenang menggelar sistem pertahanan rudal AS.

Sebelumnya pemerintah Korsel pada tahun lalu memutuskan untuk menlebarkan Area Defense System (THAAD) untuk menanggapi ancaman misil Korea Utara, di tanah yang merupakan bagian dari lapangan golf yang berada di Seongju, dan dimiliki oleh Lotter Group.

Dilansir dari Reuters, dewan internasional Lotte menyetujui kesepakatan dengan pemerintah Korsel. China merasa keberatan dengan sistem pertahanan yang di bangun oleh Korsel karena jangkauan radarnya dapat menembus wilayah China. Beijing menganggap itu sebagai ancaman keamananan dan bahwa penyebaran sistem pertahanan itu tidak akan meredakan ketengan antara Korsel dengan Korut.

Salah satu tabloid pemerintah China yakni Global Times menyebutkan dalam edisi bahasa Inggris yang terbit hari Selasa (28/02), "kami mengusulkan agar masyarakt China dapat berkoordinasi secara sukarela dalam membatasi diri dari produk budaya serta entertainment Korea Selatan dan memblokirnya jika memang diperlukan."

Dalam Global Times edisi China bahkan menyebutkan untuk melakukan pemboikotan terhadap handphone dan mobil produksi Korsel. "Masih banyak produk yang dapat menggantikan handphone dan mobil dari Korea Selatan," tulis media tersebut.

Akun WeChat edisi internasional yang di jalankan oleh Partai berkuasa Komunis menyatakan pada Senin lalu, bahwa pemerintah juga harus mempertimbangkan untuk melakukan pemotongan hubungan diplomatik dengan Korsel.

Lotte Group menyatakan pada 8 Februari lalu bahwa otoritas China telah menghentikan proyek real estate multi-triliun mereka dengan pihak Korsel. Hal ini menambah kekhawatiran akan terjadinya kerusakan hubungan komersial dengan negara ekonomi terbesar kedua di dunia.

Berkenaan dengan kondisi ini juru bicara Kementrian Pertahanan Korea Selatan menyatakan,"sejauh ini kami telah membujuk China dan akan terus melanjutkan upaya tersebut." Pejabat Korsel juga menegaskan bahwa THAAD merupakan langkah pertahanan terhadap ancaman Korut dan tidak menargetkan negara lain.

Bank sentral Korea Selatan melaporkan adanya penurunan wisatawan China yang mengunjungi pulau Jeju sebanyak 6,7% selama liburan tahun baru imlek tahun lalu, dikarenakan adanya gerakan anti Korea Selatan yang mulai berkembang sejak keputusan program THAAD tersebut.

KEYWORD :

China Korea Selata Korea Utara AS THAAD




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :