Ledakan serangan drone di Khartoum (Foto: Aljazeera)
Khartoum, Jurnas.com - Serangan pesawat tanpa awak tentara Sudan di Khartoum menewaskan puluhan orang, sebagian besar warga sipil, ketika mliter dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter bertempur menguasai negara tersebut.
Setidaknya 70 orang lainnya terluka dalam serangan di lingkungan Mayo, Khartoum pada Minggu (10/9), menurut keterangan komite perlawanan dan dua petugas kesehatan di Rumah Sakit Universitas Bashair. Sebagian besar korban memerlukan amputasi.
Dalam video rekaman yang diunggah di media sosial, sebagaimana laporan Aljazeera pada Senin (11/9), menampilkan mayat-mayat dibungkus kain putih di halaman terbuka rumah sakit.
Laporan tersebut menambahkan tidak jelas apakah semua korban adalah warga sipil, namun ada kebutuhan bantuan medis bagi korban yang terluka.
Penembakan tanpa pandang bulu dan serangan udara oleh kedua faksi telah menjadi hal biasa dalam perang di Sudan, yang telah menjadikan wilayah Khartoum menjadi medan pertempuran.
Hingga saat ini masih belum ada pembicaraan antara RSF dan tentara Sudan setelah hampir lima bulan konflik. Dalam salah satu tur inspeksinya ke kamp-kamp militer di seluruh negeri, Panglima Angkatan Darat Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengatakan tentara menyambut baik inisiatif termasuk Forum Jeddah, namun mereka tidak akan membiarkan campur tangan.
Diketahui, Sudan diguncang kekerasan sejak pertengahan April, ketika ketegangan antara militer negara tersebut, yang dipimpin oleh al-Burhan, dan RSF yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, meledak menjadi pertempuran terbuka.
Sudan Khartoum Pesawat Tanpa Awak Drone
