Sabtu, 27/04/2024 06:39 WIB

Arab Saudi Kecam Kunjungan Menteri Israel ke Kompleks Masjid Al-Aqsa

Kunjungan seperti itu merupakan pelanggaran mencolok terhadap semua norma dan perjanjian internasional serta provokasi terhadap sentimen umat Islam di seluruh dunia.

Bendera Arab Saudi (Foto: Onur Coban/Anadolu Agency)

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk keras kunjungan seorang pejabat Israel ke kompleks masjid Al-Aqsa, yang juga dikenal sebagai Al-Haram al-Sharif oleh umat Islam dan Temple Mount oleh orang Yahudi.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut mengatakan kunjungan seperti itu merupakan pelanggaran mencolok terhadap semua norma dan perjanjian internasional serta provokasi terhadap sentimen umat Islam di seluruh dunia.

"Kementerian menganggap pasukan pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas akibat dari pelanggaran ini," tambah pernyataan itu, seperti dikutip dari Al Arabiya.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir mengunjungi kompleks masjid Al-Aqsa pada Minggu (21/5), sebuah langkah kontroversial oleh politisi ekstrem kanan di tengah meningkatnya ketegangan di Yerusalem timur yang dianeksasi.

Langkah itu dilakukan tiga hari setelah Ben-Gvir dan puluhan ribu nasionalis Yahudi berbaris melalui Kota Tua dan lebih dari seminggu memasuki gencatan senjata Gaza yang rapuh.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam Islam dan dikelola oleh Yordania. Non-Muslim diizinkan untuk mengunjungi situs tersebut, tetapi tidak berdoa di sana.

Kompleks itu juga merupakan situs paling suci bagi orang Yahudi, yang berdoa di bawahnya di Tembok Barat.

Tur situs oleh nasionalis Yahudi telah lama dikritik oleh orang-orang Palestina dan negara-negara Arab, sementara kunjungan Ben-Gvir semakin berat sejak dia menjabat pada bulan Desember.

Sebagai informasi, Israel merebut Kota Tua Yerusalem, yang meliputi Al-Aqsa dan Tembok Barat yang berdekatan, sebuah tempat suci bagi umat Yahudi, selama perang Timur Tengah 1967.

Israel sejak itu mencaplok Yerusalem Timur, dalam tindakan yang tidak diakui oleh masyarakat internasional, dan menganggap seluruh kota sebagai ibu kotanya yang abadi dan tidak terbagi. Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan.

 

KEYWORD :

Arab Saudi Masjid Al-Aqsa Itamar Ben-Gvir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :