Kamis, 16/05/2024 05:28 WIB

El Nino Mengancam, Mentan Minta Penyuluh Jadi Garda Terdepan Jaga Produktivitas

Penyuluh pertanian lapangan adalah kopassus petani yang harus menyebar ke semua desa dan mulai menghidupi petani secara mandiri melalui kelembagaan ekonomi.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat memberi pelatihan singkat kepada para penyuluh Makassar di Kopi Arnum, Minggu, 30/4/2023. (Foto: Kementan)

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta para penyuluh di Sulawesi Selatan untuk menjadi pejuang dan garda terdepan dalam meningkatkan produktivitas di saat musim kemarau panjang atau El Nino 2023.

Penyuluh pertanian lapangan adalah kopassus petani yang harus menyebar ke semua desa dan mulai menghidupi petani secara mandiri melalui kelembagaan ekonomi.

"Jadi sintesa dalam menghadapi El Nino itu adalah membuat kelembagaan yang kuat dan bernilai ekonomi. Termasuk di dalamnya menyiapkan teknologi dan mekanisasi," kata Mentan saat memberi pelatihan singkat kepada para penyuluh Makassar di Kopi Arnum, Minggu (30/4).

Apalagi kapasitas produksi di Sulawesi Selatan itu sudah 1,2 juta ton. Karena itu, ke depan targetnya harus meningkat melalui konsep, program dan kelembagaan yang jauh lebih kuat. "Hal itulah yang disebut dengan program eksponensial," kata Mentan Syahrul.

Di samping itu Mentan Syahrul mengatakan bahwa pemerintah telah menyediakan bantuan permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat dimanfaatkan petani dan penyuluh untuk mendapatkan Alsintan.

Dengan menggunakan akses KUR, Alsintan di setiap kecamatan seluruh Indonesia akan tersedia. Terlebih saat ini Kementan sudah menggulirkan 1000 hektare lahan baru di semua Kabupaten Indonesia.

"Nanti akan kita carikan anggarannya setiap Kabupaten satu miliar. Jadi, nanti penyuluh tinggal membuat kelembagaan ekonominya. Modalnya 1 miliar tiap kabupaten. Tapi semua setelah proses hitung ya," katanya.

Selanjutnya, kata SYL, lembaga ekonomi itu akan mengatur pengadaan pupuk, kemudian pengadaan benih dan juga sarana prasarana produksinya. Jadi pola keuangannya bukan sekedar bantuan melainkan prinsip pinjaman yang dikembalikan melalui kerja keras.

"Saya ingin dalam kelembagaan bernilai ekonomi ini nantinya ada budidaya sapi, pupuk organik, benih unggul sampai pada alat modern lainya. Dan jangan kita terbiasa dengan bantuan karena itu hanya membuat kita tidak berpikir. Kita pakai gagasan yuk untuk menghasilkan karya bagi bangsa dan negara," katanya.

Terkahir, SYL ingin sektor pertanian betul-betul menjadi sektor yang paling kuat dalam situasi apapun termasuk musim kemarau panjang yang akan dihadapi dalam waktu dekat. "Ketersediaan pangan kita harus cukup dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia," jelasnya.

KEYWORD :

El Nino Penyuluh Pertaniean Syahrul Yasin Limpo Kementerian Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :