Sabtu, 27/04/2024 18:51 WIB

Bawang Merah Brebes Siap Isi Pasar Jabodetabek Selama Puasa dan Lebaran 2023

Brebes Amankan Kebutuhan Jabodetabek untuk Puasa dan Lebaran 2023

Bawang merah dijemur. (Foto: Ist)

JAKARTA, Jurnas.com - Direktorat Jenderal Hortikltura (Ditjen Hortikultura), Kementerian Pertanian (Kementan) terus memantau sentra-sentra bawang dan cabai guna memastikan ketersediaan komoditas tersebut salama Ramadan dan Lebaran 2023.

Kali ini, Direktur Jenderal Hortikultura (Dirjen Hortikultura), Prihasto Setyanto mengunjungi Brebes, sebagai pemasok 35 persen kebutuhan nasional. Hasil di lapangan menunjukkan bahwa pasokan aman dan terkendali selama puasa hingga Lebaran nanti.

"Indikator aman ada di Pulau Jawa. Jangan sampai harga di Pulau Jawa bergejolak. Asal Jabodetabek terkendali, maka bisa dikatakan aman," ucap Prihasto saat berada di gudang penyimpanan bawang merah PT AIS, Jumat (25/2).

Prihasto mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, setiap harinya terdapat 27 truk bawang merah masuk ke Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ). Kurang lebih 13 ton berasal dari Brebes sendiri. Harga bawang merah pada hari ini di PIKJ Rp 22 ribu per kg.

Anton, sapaan Prihasto, menjelaskan, untuk menjaga ketersediaan stok, pihaknya melakukan pengembangan kawasan bawang merah, bekerja sama dengan para champion sekaligus memberikan bantuan distribusi dari pemerintah jika ada gejolak harga di tempat defisit.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Yuli Hendrawati optimistis wilayahnya mampu menyediakan kebutuhan bawang merah untuk Jabodetabek 

"Kalau untuk Jabodetabek saja, insyaallah Brebes bisa menyediakan. Kalau ada wilayah-wilayah kosong maka ini baru menjadi perhatian tersendiri. Namun kami meyakini, Brebes mampu mengamankan kebutuhan Puasa hingga Lebaran tahun ini," turut dia.

Pemiliki gudang PT AIS, Benny Santoso mengatakan, asalkan Enrekang dan Sumbar mampu menyuplai wilayahnya, kebutuhan Jabodetabek dipastikan aman. Masalahnya, terkadang jika kedua lokasi ini kosong, otomatis akan menyerap pasokan dari Brebes.

"Jika Enrekang dan Sumbar sudah tercukupi kebutuhannya maka stok di Brebes aman karena jika mereka kekurangan pasti mencarinya ke Jawa. Ini artinya akan mengurangi pasokan di Jabodetabek. Intinya PIKJ itu butuh paling minim 20 truk bawang merah setiap harinya. Jika satu truk memuat 7 ton, artinya kurang lebih ada 140 ton bawang merah yang sampai di PIKJ. Hari ini ada 28 truk yang terkirim ke PIKJ, " terang Benny.

Benny menyebut, per Jumat (24/2) kemarin, pengiriman 28 truk harga Rp 24 ribu per kilogram. Dapat dipastikan jumlah ini kian menanjak di bulan Maret karena panen semakin banyak. "Justeru April akan mulai berkurang, Mei sedikit sekali. Kalau mau panen Mei, maka harus mulai tanam sekarang."

Sementara itu, pemiliki gudang bawang CV Sudah Ada, Dian Alex Candra mengatakan keunggulan bawang Bima Brebes yakni di musim penghujan lebih tahan.

"Petani Brebes memang fanatik bawang varietas ini. Selain lebih tahan pada musim hujan, provitasnya mencapai 10 ton per hektare dan pasar lebih menghendaki bawang Brebes ini. Sejauh ini kami ada lahan seluas 470 hektare yang jika dibutuhkan, bisa diperuntukkan untuk benih," ucapnya

Alex, sapaanya, bersama petani binaannya berkomitmen untuk senantiasa mengamankan pasokan harian nasional termasuk HBKN. Kesuksesan Brebes mengawal kebutuhan bawang merah ini diyakini karena masyarakat petani sudah sangat kompak. Petani tanam bersamaan dan serentak. Itulah yang menjadi kunci kesuksesan bersama.

KEYWORD :

Ditjen Hortikultura Bawang Merah Prihasto Setyanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :