Sabtu, 27/04/2024 19:33 WIB

LSF Tegaskan Tak Pernah Blur Film Kartun

LSF Tegaskan Tak Pernah Blur Film Kartun

Konferensi pers Lembaga Sensor Film (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Lembaga Sensor Film (LSF) menanggapi soal tayangan film kartun atau animasi di televisi yang mendapatkan sensor penyamaran (blur).

Hal ini sempat memicu kontroversi di kalangan warganet, yang menilai kartun seperti Doraemon dan SpongeBob SquarePants tidak sepatutnya diblur.

Ketua Komisi I LSF, Nasrullah menegaskan bahwa LSF tidak pernah mengeluarkan rekomendasi berupa blur film, hanya karena tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.

"Setiap film ditelaah. Hasilnya hanya ada tiga, adegan, deskripsi, dan rekomendasi. Hanya ada revisi atau dikembalikan. Tidak ada istilah blur di LSF," tegas Nasrullah dalam konferensi pers laporan tahunan LSF di Jakarta pada Senin (14/2).

Meski ada sejumlah film animasi atau kartun yang disensor karena dianggap berisi tingkat kekerasan yang tinggi, Nasrullah mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi supaya disamarkan.

"Kalau sudah masuk TV itu aman," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Komisi III LSF, Naswardi, menekankan pentingnya budaya sensor mandiri supaya anak menonton sesuai usia mereka. Menurut dia, masa kanak-kanak merupakan fase imitatif, yakni meniru apa yang sering mereka tonton.

"83 juta kita adalah usia anak-anak dan sifat dasarnya imitatif. Bagaimana kalau mereka menonton konten yang klasifikasinya untuk 21 tahun ke atas, pasti ada muatan pornografinya, kekerasan, perbuatan melawan hukum. Kalau itu ditonton anak-anak, maka mereka bisa meniru," kata dia.

Menurut penelitian LSF, lanjut Naswardi, ditemukan hanya 46 persen pelajar dan anak-anak yang menonton sesuai klasifikasi usia. Sisanya, menonton secara bebas termasuk film kategori di atas 21 tahun.

Dalam penelitian itu juga disebutkan bahwa 77 persen anak mengakses film melalui ruang privat seperti kamar tidur. Sedangkan 76,1 persen menonton film dari media sosial dan media berbasis internet.

"Kalau pengawasan orang tua kurang maksimal dan optimal, maka yang akan terjadi anak-anak mengalami terpapar pornografi yang diakses melalui media," tutup dia.

KEYWORD :

LSF Lembaga Sensor Film Kartun Blur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :