Rabu, 15/05/2024 15:46 WIB

Iran Dilaporkan Bersiap Kirim Senjata Tambahan ke Rusia Termasuk Rudal Balistik

Iran Dilaporkan Bersiap Kirim Senjata Tambahan ke Rusia Termasuk Rudal Balistik

Sebuah kendaraan udara tak berawak (UAV), yang oleh pihak berwenang Ukraina dianggap sebagai drone bunuh diri buatan Iran Shahed-136, dan digunakan oleh pasukan Rusia di tengah serangan Rusia ke Ukraina, terlihat di langit di atas Odesa, Ukraina, 23 September 2022. Reuters/ Serhii Smolientsev

JAKARTA, Jurnas.com - Iran sedang bersiap mengirim sekitar 1.000 senjata tambahan, termasuk rudal balistik jarak pendek permukaan-ke-permukaan dan lebih banyak drone serang, ke Rusia untuk digunakan dalam perangnya melawan Ukraina

"Pengiriman sedang dipantau secara ketat karena itu akan menjadi contoh pertama Iran mengirim rudal presisi canggih ke Rusia, yang dapat memberi Kremlin dorongan besar di medan perang," kata pejabat dari negara barat yang memantau program senjata Iran dengan cermat kepada CNN.

Pengiriman senjata terakhir dari Iran ke Rusia termasuk sekitar 450 drone, kata para pejabat, yang telah digunakan Rusia untuk menimbulkan efek mematikan di Ukraina. Pejabat Ukraina mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah menembak jatuh lebih dari 300 drone Iran.

Pengiriman baru yang diharapkan ini akan menandai peningkatan yang signifikan dalam dukungan Iran untuk upaya perang Rusia. Belum jelas kapan senjata tersebut tiba di Rusia, tetapi para pejabat percaya senjata pasti akan dikirimkan sebelum akhir tahun.

Drone telah memainkan peran penting dalam konflik sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada akhir Februari, tetapi penggunaannya telah meningkat sejak musim panas, ketika AS dan Kyiv mengatakan Moskow memperoleh drone dari Iran.

Dalam beberapa pekan terakhir, drone Iran ini telah digunakan untuk menargetkan infrastruktur energi kritis di Ukraina. Drone Iran dikenal sebagai "munisi berkeliaran" karena mereka mampu berputar-putar selama beberapa waktu di area yang diidentifikasi sebagai target potensial dan hanya menyerang setelah aset musuh diidentifikasi.

Drone tersebut kecil, portabel,  dan dapat dengan mudah diluncurkan, tetapi keuntungan utama mereka adalah sulit untuk dideteksi dan dapat ditembakkan dari jarak jauh.

Paman Sam juga menuduh bahwa Iran telah mengirim personel militer ke Krimea untuk membantu serangan pesawat tak berawak Rusia terhadap sasaran Ukraina.

Mengirim persenjataan Iran lebih lanjut ke Rusia adalah langkah yang kemungkinan akan menyebabkan hubungan dengan AS semakin memburuk.

Dukungan Teheran untuk Rusia dalam perang Ukraina dan tindakan kerasnya terhadap protes nasional yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun pada bulan September telah mendorong AS untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran.

Awal bulan ini utusan AS untuk Iran, Rob Malley, koordinator komunikasi di Dewan Keamanan Nasional, mengatakan kehadiran personel Iran adalah bukti keterlibatan langsung Teheran dalam konflik tersebut.

"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa personel militer Rusia yang berbasis di Krimea telah mengemudikan UAV Iran, menggunakannya untuk melakukan serangan di seluruh Ukraina, termasuk serangan terhadap Kyiv," kata Kirby, mengacu pada kendaraan udara tak berawak.

Malley berbicara keras menentang Iran yang memasok drone pada Senin. "Kami tahu bahwa drone itu telah digunakan untuk menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil. Dan kita tahu bahwa Iran, di hadapan semua bukti ini, terus berbohong dan menyangkal bahwa itu terjadi," kata Malley.

Misi Iran untuk PBB tidak menanggapi permintaan komentar tentang pengiriman baru yang diharapkan. Iran sebelumnya membantah memasok Rusia dengan senjata untuk digunakan di Ukraina, dengan mengatakan belum dan tidak akan melakukannya.

The Washington Post pertama kali melaporkan rencana Iran untuk mengirim rudal dan drone tambahan ke Rusia.

Sumber: CNN

KEYWORD :

Perang Rusia dan Ukraina Drone Iran Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :



PILIHAN REDAKSI :