Jum'at, 03/05/2024 12:29 WIB

Singapura Minta Indonesia Penuhi Kebutuhan Pangan Asal Hewan Secara Berkelanjutan

Singapura Minta Indonesia Penuhi Kebutuhan Pangan Asal Hewan Secara Berkelanjutan.

Primary Secretary dari Ministry of Environment & Sustainability Singapura, Stanley Loh melakukan kunjungan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Selasa (4/9).

JAKARTA, Jurnas.com - Primary Secretary dari Ministry of Environment & Sustainability Singapura, Stanley Loh meminta Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan asal hewan secara berkelanjutan ke Singapura.

Demikian disampaikan saat melakukan kunjungan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan). Kunjungan kali ini bermaksud menjalin hubungan yang lebih erat lagi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan untuk warga Singapura.

Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa ampir 90 persen kebutuhan pangan Singapura dipenuhi dari negara luar Singapura termasuk komoditas peternakan.

"Peluang pemenuhan kebutuhan pangan dari Indonesia masih sangat terbuka luas, Indonesia dipandang merupakan negara yang besar dan mampu untuk menjadi mitra pasokan pangan ke Singapura, sepanjang tetap memenuhi aspek jaminan keamanan pangan," tuturnya, seperti dikutip dalam siaran pers Ditjen PKH, Rabu (5/10).

Ia menjelaskan concern pelaku usaha Singapura, salah satunya pada harga produk yang kompetitif yang biasanya dipengaruhi biaya handling dan logistik, sehingga komoditas Indonesia diharapkan dapat bersaing dengan negara lain dan juga konsistensi dalam pengiriman produk yang berkualitas dan aman bagi warga Singapura.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Makmun menyambut baik permintaan Singapura tersebut dan Indonesia siap menjadi salah satu negara mitra pemasok bahan pangan khususnya pangan hewani bagi Singapura.

"Singapura merupakan negara mitra strategis bagi Indonesia untuk kerja sama dalan bidang pangan khususnya pangan hewani," tutur Makmun.

Ia mengatakan, Indonesia telah melakukan ekspor komoditas peternakan ke Singapura mencapai Rp 3,21 triliun pada tahun 2021, di antaranya komoditas babi hidup, telur asin, sarang burung walet, produk olahan susu, madu serta produk lainnya. neraca perdagangan di sektor peternakan dengan Singapura mengalami surplus sebesar Rp 277 miliar.

Kemudian tercatat pada Juli 2022, produk unggas Indonesia telah berhasil mengirimkan daging ayam dan produk olahan daging ayam ke Singapura, setelah melalui proses audit Singapore Food Agency (SFA) yang dilakukan pada bulan Juni 2022.

Selanjutnya, Makmun mengatakan, saat ini sedang disiapkan pasokan live bird (ayam hidup) di wilayah Kepri (Bintan dan Batam) untuk memenuhi kebutuhan Singapura.

Ia juga menyatakan siap bekerja sama dalam hal pemenuhan aspek transportasi dan logistik terkait jaminan keamanan pangan termasuk aspek kesrawan pada produk hewan yang akan di ekspor ke Singapura.

"Harapannya Indonesia dapat terus memasok kebutuhan pangan hewani secara berkelanjutan dan kita terus dorong sesuai kebijakan jaminan food security bagi warga Negara Singapura," imbuhnya.

KEYWORD :

Kerjama Indonesia dan Singapura Kebutuhan Kebutuhan Pangan Hewani Ditjen PKH Makmun




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :