Sabtu, 27/04/2024 06:44 WIB

Tragedi Stadion Kanjuruhan Momentum Perbaikan Sistem Pengamanan dan Pembelian Tiket Penonton

Harus ada perbaikan sistem penyelenggaraan pertandingan. Juga sistem yang mengantisipasi tabrakan antar suporter. Serta memastikan bagian pengamanan yang mentaati SOP sejak sebelum pertandingan hingga sesudahnya.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa Amaliah bersama Timnas Amputasi Indonesia usai berlaga melawan Argentina dalam Piala Dunia 2022 di Turki. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi kericuhan dalam laga sepak bola antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, yang mengakibatkan sekitar 127 supporter meninggal dunia, Sabtu (1/10).

Politikus PKS ini meminta aparat berwenang untuk berani menindak tegas pelanggaran - pelanggaran yang mengakibatkan terjadinya tragedi tersebut.

“Harus ada perbaikan sistem penyelenggaraan pertandingan. Juga sistem yang mengantisipasi tabrakan antar suporter. Serta memastikan bagian pengamanan yang mentaati SOP sejak sebelum pertandingan hingga sesudahnya,” tegas dia kepada Jurnas.com, Minggu (2/10).

Saat dikontak, Ledia tengah berada di Turki menemani Timnas sepak bola Amputasi Indonesia berlaga di Piala Dunia 2022. Dia kagum betul dengan pengamanan yang dilakukan oleh pihak Turki.

“Penonton sini mirip sama di Indonesia fanatiknya tapi sistem antisipatifnya baik,” terang dia.

Legislator Dapil Jawa Barat I ini mengatakan, terkait kematian supporter di Stadion Kanjuruhan Malang, ada pelajaran yang bisa diambil dari Turki. Misalnya saja, memperketat sistem untuk pembelian tiket penonton.

Pemerintah Turki, masih kata Ledia, membuat sistem pembelian tiket yang melekat dengan KTP/Passport. Pembeli tiket juga harus mendaftar via aplikasi Passo yang mewajibkan member membayar 10 USD per tahun.

Tak hanya itu, saat pengisian identitas diri, penonton juga ditanya soal dukungan yang diberikan terhadap kesebelasan mana, atau sama sekali tidak mendukung.

“Kalau mendukung, kartu Passolignya dicetak lambang kesebelasannya dan $3  diberikan kepada kesebelasan tersebut. Kayaknya juga ada pemisahan tempat duduk. Kami kemarin terpaksa beli karena tidak ada kejelasan bisa masuk bersama atlit atau enggak. meskipun akhirnya bisa,” kenang Ledia.

Kembali ke soal pengaman. Kata Ledia, aparat kepolisian Turki juga memasang orang untuk menjaga menghadap ke arah penonton di Fenerbache Stadium. Di luar stadion, ada Baracuda yang berjaga bersama polisi anti huru hara.

“Saat ini Timnas Amputasi Indonesia masih berada dalam babak penyisihan di Piala Dunia 2022. Timnas akan bermain tiga kali. Dalam laga awal kemarin, Timnas kalah 3-0 dari Argentina. Hari ini melawan Inggris dan besok Amerika Serikat,” terangnya.

“Kalau kita peringkat 3 dan poinnya bagus masih bisa masuk babak berikut. Kalau enggak tetap ada pertandingan-pertandingan untuk pengurutan rangking. Argentina mainnya bagus. Tapi kiper Timnas juga berkali-kali menahan serangan bola,” demikian kata Ledia Hanifa Amaliah.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi X Timnas Amputasi Indonesia Piala Dunia Turki Ledia Hanifa Amaliah Arema FC




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :