Jum'at, 26/04/2024 09:16 WIB

Mendikbudristek Bicara Teknologi Pendidikan di Markas Besar PBB

Mendikbudristek Bicara Teknologi Pendidikan di Markas Besar PBB

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim di Markas Besar PBB (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim berbicara soal teknologi dalam pendidikan, pada rangkaian Transforming Education Summit yang dihelat di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat (AS), pada Sabtu (17/9) kemarin.

"Menggunakan teknologi dalam pendidikan bukanlah suatu pilihan bagi Indonesia karena beragamnya sekolah, demografi, pemangku kepentingan, dan lain sebagainya. Teknologi dalam pendidikan sudah menjadi keniscayaan," terang Mendikbudristek.

Dia menuturkan, pada April 2020, 96 persen sekolah di Indonesia tutup karena pandemi. Hal tersebut mengakibatkan krisis pembelajaran dan disparitas akses terhadap teknologi yang kian nyata.

Oleh karena itu, lanjut Nadiem, pemerintah Indonesia mengubah pendekatan terhadap teknologi. Kemdikbudristek mengubah paradigma teknologi sebagai suatu program diluncurkan dan mengesampingkan kemudahan bagi pemangku kepentingan untuk menggunakannya.

"Sekarang sebaliknya, teknologi dikembangkan secara serius bersamaan dengan direncanakannya suatu kebijakan, serta mengedepankan kebermanfaatan dan kemudahan akses bagi para penggunanya," jelas Nadiem.

Penjelasan Mendikbudristek tersebut dibuktikan dengan berbagai platform teknologi yang kini digunakan jutaan guru, sivitas akademika, mitra-mitra pendidikan, dan UMKM. Sebut saja platform Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Kampus Merdeka, Kedaireka, belajar.id, Arkas, TanyaBOS, dan SIPLah.

"Platform Merdeka Mengajar telah digunakan 1,6 juta guru sejak tujuh bulan diluncurkan. 55 ribu konten pembelajaran bagi guru tersedia pada platfom tersebut. 92 ribu guru pun telah mengunggah konten agar menginspirasi guru lainnya di berbagai pelosok Indonesia," terang Nadiem.

Diketahui, kunjungan Mendikbudristek di AS memiliki dua misi khusus. Pertama, untuk menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam hal transformasi sistem pendidikan melalui terobosan-terobosan Merdeka Belajar.

Kedua, untuk mendorong kerja sama, antara lain di bidang pendidikan tinggi dengan sejumlah universitas dan di bidang kebudayaan dengan institusi riset dan permuseuman top dunia yang berkedudukan di AS.

KEYWORD :

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim Teknologi Pendidikan Markas PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :