Syafira | Kamis, 28/07/2022 14:14 WIB
Volodymyr Zelensky (Foto: BBC)
Jakarta, Jurnas.com- Ukraina menegaskan identitas mereka sebagai sebuah bangsa dan negara yang merdeka dan berdaulat melalui Hari Kenegaraan setiap 28 Juli sebagai seruan nyata tidak akan menyerah dari upaya penjajahan bangsa Rusia.
Presiden
Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam laman resmi Kantor Kepresidenan menyatakan perayaan Hari Kenegaraan
Ukraina pada
28 Juli yang ditetapkan sebagai hari libur nasional mulai tahun ini ditetapkan di tengah perang brutal mempertahankan kemerdekaan.
“Hari Kenegaraan
Ukraina menegaskan hubungan orang
Ukraina yang hidup saat ini dengan banyak generasi rakyat
Ukraina. Bagaimana membangun negara
Ukraina, budaya, identitas dan karakter
Ukraina yang telah berusia lebih dari seribu tahun,” tuturnya.
Penetapan Hari Kenegaraan
Ukraina pada
28 Juli tahun ini dilaksanakan setelah delapan tahun perang di wilayah Donetsk dan Luhansk di
Ukraina Timur yang dijajah
Rusia sejak pertengahan April 2014. Dunia mengecam upaya penjajahan yang diperintahkan rezim Vladimir Putin.
Tekanan itu semakin memburuk ketika
Rusia menjalankan agresi yang lebih keras pada Februari tahun ini. Upaya keras mempertahankan kemerdekaan
Ukraina dengan gagah berani berujung pada krisis yang lebih luas.
Presiden
Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan
Ukraina tidak akan membiarkan satu jengkal pun bagian
Ukraina diambil alih. Begitu pula upaya mempertahankan nilai-nilai sejarah dan budaya
Ukraina dari tekanan Nazisme.
Penindasan
Rusia terhadap bangsa
Ukraina telah berlangsung lama. Tidak saja melalui pertumpahan darah yang memakan banyak korban jiwa, penjajahan bangsa
Rusia terhadap bangsa
Ukraina dilakukan melalui represi di segala lini kehidupan.
Terhadap agama, Partai Komunis Uni Soviet melakukan penindasan pada tahun 1922 untuk mendegradasi nilai-nilai kemuliaan agama agar tergantikan oleh ideologi marxisme-leninisme atau Stalinisme.
Sementara di bidang kehidupan, pelanggaran HAM paling dahsyat adalah Holodomor, artinya kelaparan yang sengaja diciptakan oleh Rezim Moskow pada tahun 1932-1933 dengan tujuan meredam gerakan nasionalis di
Ukraina. Tidak kurang tiga juta orang mati karena kelaparan.
Tidak cukup menindas keyakinan dan perut bangsa
Ukraina, rezim bangsa
Rusia sejak lama menindas budaya masyarakat. Hal ini dimulai sejak tahun 1720 ketika Tsar Peter I mengeluarkan dekrit yang melarang penerbitan dalam bahasa
Ukraina.
Tidak itu saja, Tsar Peter I bahkan memerintahkan untuk dilakukan penyitaan semua buku gereja
Ukraina yang tidak berbahasa
Rusia. Tata cara peribadatan gereja pun dipaksa untuk menggunakan Bahasa
Rusia.
Tekanan terhadap Bahasa semakin keras di tahun 1847 ketika karya-karya sastra
Ukraina seperti Shevchenko, Kostomarov, Kulish, dan sebagainya, dilarang oleh
Rusia, pembantaian budayawan
Ukraina tahun 1930-an dan puncaknya ketika Konferensi Tashkent tahun 1979 memutuskan bahasa
Rusia adalah bahasa seluruh wilayah Uni Soviet.
Penindasan selama beberapa dekade adalah upaya
Rusia yang telah mencoba untuk membentuk sejarah
Ukraina versi mereka dan menyangkal hak rakyat
Ukraina untuk memiliki identitas mereka sendiri.
Faktanya, lebih dari 100 tahun yang lalu, sejarawan
Ukraina terkemuka Mykhailo Hrushevsky dalam karyanya "Sejarah
Ukraina-Rus" secara ilmiah membuktikan bahwa sejarah kenegaraan
Ukraina dimulai dengan Rus kuno.
Hari Kenegaraan
Ukraina adalah perayaan identitas, persatuan, dan tekad bangsa
Ukraina untuk memenangkan perang ini dan membangun kembali
Ukraina menjadi negara di Eropa yang sukses dan modern.
KEYWORD :
Ukraina 28 Juli Rusia