Sabtu, 27/04/2024 04:14 WIB

Erdogan Ancaman Bekukan Tawaran NATO Bagi Swedia dan Finlandia

Erdogan ancaman bekukan tawaran NATO Bagi Swedia dan Finlandia.

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara selama konferensi pers setelah KTT NATO, di Brussels, Belgia, pada 24 Maret 2022. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengancam membekukan tawaran keanggotaan NATO bagi Swedia dan Finlandia, kecuali jika aliansi militer itu mematuhi persyaratan Ankara.

"Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa kami akan membekukan proses jika negara-negara ini tidak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan kami," kata Erdogan pada Senin (18/7), menjelang pertemuan puncak tiga arah dengan Rusia dan Iran.

"Kami secara khusus mencatat bahwa Swedia tidak memiliki citra yang baik tentang masalah ini," tambah pemimpin Turki itu.

Pada pertemuan puncak NATO di Madrid pada akhir Juni, Erdogan meminta kedua negara untuk melakukan bagian mereka dalam perang melawan terorisme.

Awal bulan ini NATO memulai prosedur aksesi untuk Swedia dan Finlandia setelah kesepakatan dicapai dengan Turki, yang telah memblokir negara-negara Nordik untuk bergabung.

Erdogan menuduh kedua negara sebagai surga bagi gerilyawan Kurdi, secara khusus menyoroti Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang yang telah ia coba hancurkan, dan karena mempromosikan terorisme.

Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Ned Price tidak menanggapi secara langsung ketika ditanya tentang pernyataan Erdogan tetapi merujuk pada lampu hijau Turki selama KTT NATO untuk keanggotaan NATO negara-negara Nordik.

"Turki, Finlandia, Swedia - mereka menandatangani memorandum trilateral di Madrid untuk memulai proses ini," kata Price kepada wartawan.

"Amerika Serikat akan terus bekerja dengan ketiga negara itu untuk memastikan bahwa proses dan ratifikasi aksesi ini - di sini dan di seluruh dunia - secepat dan seefisien mungkin," katanya.

Erdogan dijadawalkan terbang ke Teheran pada Senin malam untuk melakukan pembicaraan pada Selasa dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raissi. Ia berharap mendapatkan lampu hijau untuk intervensi bersenjata di barat laut Suriah.

Ankara telah mengancam sejak akhir Mei untuk meluncurkan operasi untuk menciptakan zona keamanan sepanjang 30 kilometer di sepanjang perbatasannya untuk menangani pejuang Kurdi yang melakukan pemberontakan terhadap negara Turki.

Baik Teheran dan Moskow telah menyatakan penentangan mereka terhadap serangan semacam itu.

Rusia, Turki dan Iran adalah semua pemain utama dalam perang yang telah menghancurkan Suriah sejak 2011, dengan Moskow dan Teheran mendukung rezim Bashar al-Assad dan Ankara mendukung pemberontak.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Recep Tayyip Erdogan NATO Swedia Finlandia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :