Jum'at, 26/04/2024 12:55 WIB

Impor Minyak Mentah China dari Rusia Melonjak

Impor minyak mentah China dari Rusia meningkat.

Seorang anak memegang bendera nasional Rusia dan China sebelum upacara penyambutan Presiden Rusia Vladimir Putin di luar Aula Besar Rakyat di Beijing, China, 25 Juni 2016. Reuters/Kim Kyung-Hoon

JAKARTA, Jurnas.com - China meningkatkan impor minyak mentah dari Rusia pada Mei, membantu mengimbangi kerugian Moskow dari negara-negara Barat yang mengurangi pembelian energi Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Dikutip dari Aljazeera, data bea cukai China pada Senin (20/6) menunjukkan, impor minyak mentah dari Rusia melonjak 55 persen pada Mei, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai tingkat rekor.

Angka tersebut, menggusur Arab Saudi sebagai pemasok utama China karena para penyuling memanfaatkan pasokan yang didiskon di tengah sanksi terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengimpor sekitar 8,42 juta ton minyak dari Rusia bulan lalu, data dari Administrasi Umum Bea Cukai China menunjukkan. Netara tersebut mengimpor 7,82 juta ton minyak dari Arab Saudi pada periode yang sama.

Negeri Tirai Bambu telah menjadi pasar minyak mentah terbesar Rusia sejak 2016 dan belum secara terbuka mengutuk perang Moskow di Ukraina. Sebaliknya, China telah memperoleh keuntungan ekonomi dari tetangganya yang terisolasi.

Impor minyak Rusia termasuk pasokan yang dipompa melalui pipa Samudra Pasifik Siberia Timur dan pengiriman melalui laut dari pelabuhan Eropa dan Timur Jauh Rusia.

Rusia mengambil kembali peringkat teratas setelah jeda 19 bulan. Data bea cukai China menunjukkan bahwa Negeri Beruang Merah itu dapat menemukan pembeli untuk minyaknya meskipun ada sanksi Barat.

Menurut Bloomberg News, China membeli produk energi Rusia senilai $7,47 miliar pada Mei, sekitar $1 miliar lebih banyak dari pada April.

Data bea cukai China yang baru muncul empat bulan setelah perang di Ukraina karena pembeli dari Amerika Serikat dan Eropa menghindari impor energi Rusia atau telah berjanji untuk memangkasnya selama beberapa bulan mendatang.

Analis mengatakan permintaan Asia membantu menahan sebagian kerugian bagi Rusia, terutama pembeli dari China dan India.

"Untuk saat ini, hanya murni ekonomi bahwa penyulingan India dan Cina mengimpor lebih banyak minyak mentah asal Rusia ... karena minyak seperti itu murah," kata analis Wei Cheong Ho.

India membeli enam kali lebih banyak minyak Rusia dari Maret hingga Mei dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dan impor oleh China selama periode itu tiga kali lipat, menurut data dari perusahaan riset Rystad Energy.

Menurut laporan minyak global terbaru Badan Energi Internasional, India telah menyusul Jerman dalam dua bulan terakhir sebagai importir minyak mentah Rusia terbesar kedua.

Secara terpisah, data juga menunjukkan impor China untuk gas alam cair (LNG) Rusia berjumlah hampir 400.000 ton bulan lalu, 56% lebih tinggi dari Mei 2021.

Selama lima bulan pertama tahun ini, impor LNG Rusia – dari sebagian besar proyek Sakhalin-2 di Timur Jauh dan LNG Yamal di Kutub Utara Rusia – naik 22 persen pada tahun itu menjadi 1,84 juta ton, menurut data bea cukai.

KEYWORD :

Minyak Mentah Rusia China Arab Saudi Sanksi Barat Amerika Serikat Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :