Jum'at, 26/04/2024 10:06 WIB

Presiden Zelenskyy Desak Dunia Kirim Lebih Banyak Senjata Berat

Zelenskyy mengatakan tentara Rusia telah melakukan kekejaman, termasuk di kota pelabuhan Mariupol, yang menghadapi pemboman berat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berpidato di hadapan bangsa di Kyiv (File: Kantor Pers Presiden Ukraina via AP)

LISBON, Jurnas.com - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan membutuhkan lebih banyak senjata berat untuk mempertahankan diri dari invasi Rusia yang mengancam kelangsungan hidup Ukraina. Ia juga meminta negara-negara Barat untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut.

Zelenskyy mengatakan kepada parlemen Portugal dalam sebuah pidato video bahwa orang Portugis, yang minggu depan merayakan 48 tahun sejak revolusi yang hampir tak berdarah mengakhiri dekade kediktatoran fasis, tahu betul apa artinya memperjuangkan demokrasi.

"Dalam 57 hari perang, lebih dari 1.000 kota Ukraina diduduki oleh penjajah yang terus menghancurkan kota-kota kami," katanya. "Jutaan orang harus melarikan diri ... seolah-olah seluruh Portugal terpaksa pergi."

Ia mengatakan tentara Rusia telah melakukan kekejaman, termasuk di kota pelabuhan Mariupol, yang menghadapi pemboman berat.

"Kami berjuang tidak hanya untuk kemerdekaan kami, tetapi untuk kelangsungan hidup kami, untuk rakyat kami sehingga mereka tidak terbunuh, disiksa, dan diperkosa," kata Zelenskyy.

"Rusia telah menculik lebih dari 500.000 orang ... yang dideportasi ke wilayah terjauh Rusia, di kamp-kamp terpencil," sambungnya.

Moskow, yang menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai operasi militer khusus, membantah menargetkan warga sipil dan menolak apa yang dikatakan Ukraina sebagai bukti kekejaman, dengan mengatakan bahwa Kyiv telah melakukan itu untuk merusak pembicaraan damai.

Zelenskyy meminta Portugal untuk mendukung embargo global terhadap minyak Rusia dan mendukung keinginan Kyiv untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Tak lama setelah pidato Zelenskiy, presiden parlemen Portugal Augusto Santos Silva mengatakan: "Perjuangan negara Anda untuk kebebasan adalah perjuangan Eropa untuk kebebasan."

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan pada hari Rabu bahwa Uni Eropa akan mencari lebih banyak cara untuk menanggapi invasi Rusia.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Invasi Rusia ke Ukraina Volodymyr Zelenskyy Senjata Berat Sanksi Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :