Jum'at, 26/04/2024 19:48 WIB

Kim Jong Un Awasi Peluncuran Rudal Paling Kuat Korea Utara

Peluncuran Kamis adalah pertama kalinya Pyongyang menembakkan rudal paling kuat Kim dari jarak penuh sejak 2017.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu sebuah kontes yang menargetkan sasaran pasukan operasi khusus Tentara Rakyat Korea (KPA) dalam gambar tak bertanggal ini yang diterbikan KCNA di Pyongyang pada 25 Agustus 2017. (Foto: KCNA via Reuters)

SEOUL, Jurnas.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara pribadi mengawasi uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) tipe baru negara itu untuk meningkatkan penangkal nuklirnya terhadap imperialis Amerika Serikat (AS).

Peluncuran Kamis adalah pertama kalinya Pyongyang menembakkan rudal paling kuat Kim dari jarak penuh sejak 2017, dan tampaknya telah melakukan perjalanan lebih tinggi dan lebih jauh daripada ICBM sebelumnya yang diuji oleh negara bersenjata nuklir itu.

"Peluncuran uji rudal balistik antarbenua tipe baru, Hwasong-17, dilakukan di bawah panduan langsung pemimpin Kim," lapor KCNA pada Jumat (25/3).

Hwasong-17 adalah ICBM raksasa yang pertama kali diluncurkan pada Oktober 2020 dan dijuluki sebagai rudal monster oleh para analis. Rudah tersebut belum pernah berhasil diuji tembak, dan peluncuran itu memicu kemarahan langsung dari tetangga Pyongyang dan AS.

Media pemerintah memuat foto-foto Kim, mengenakan jaket kulit hitam dan kacamata hitamnya yang biasa, berjalan melintasi landasan di depan sebuah rudal besar yang dibawa dengan pengangkut 11 axle.

"Rudal itu, diluncurkan di Bandara Internasional Pyongyang, melakukan perjalanan hingga ketinggian maksimum 6.248.5 km dan terbang sejauh 1.090 km selama 4.052 detik sebelum secara akurat mengenai area yang telah ditentukan sebelumnya di perairan terbuka di Laut Jepang, kata KCNA.

Militer Korea Selatan memperkirakan jarak peluncuran pada Kamis adalah 6.200 km, jauh lebih lama dari ICBM terakhir, Hwasong-15, yang diuji Korea Utara pada Oktober 2017.

Rudal itu mendarat di perairan teritorial Jepang, memicu kemarahan dari Tokyo, tetapi KCNA mengatakan bahwa peluncuran itu dilakukan dalam mode peluncuran vertikal dengan mempertimbangkan keamanan negara-negara tetangga.

Korea Utara berada di bawah sanksi internasional yang menggigit untuk program senjatanya, dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengadakan pertemuan darurat mengenai peluncuran itu pada hari Jumat.

Seoul, Washington dan Sekjen PBB Antonio Guterres semuanya mengecam peluncuran tersebut sebagai pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan, sementara Jepang mengatakan itu mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan itu.

Peluncuran Kamis, salah satu dari hampir selusin uji coba senjata Korea Utara sepanjang tahun ini, menandai kembalinya uji coba jarak jauh yang dramatis oleh negara bersenjata nuklir itu.

KCNA menyebutkan bawah Kim mengatakan bahwa senjata baru itu akan secara kredit menjalankan misi dan tugasnya sebagai pencegah perang nuklir yang kuat.

"Dia (Kim) mengatakan dengan bangga bahwa kemunculan senjata strategis baru DPRK akan membuat seluruh dunia dengan jelas menyadari kekuatan angkatan bersenjata strategis kita sekali lagi," lapor KCNA.

KCNA mengatakan bahwa uji tembak Hwasong-17 yang berhasil berarti Korea Utara siap untuk konfrontasi jangka panjang dengan Amerika Serikat.

Kim mengatakan negaranya sekarang memiliki kemampuan militer dan teknis yang tangguh yang tidak terganggu oleh ancaman dan pemerasan militer apa pun dan akan sepenuhnya siap untuk konfrontasi jangka panjang dengan imperialis AS.

Korea Utara telah melakukan tiga tes ICBM, yang terakhir pada November 2017, dari sebuah Hwasong-15 - yang dianggap cukup kuat untuk mencapai daratan AS.

 

KEYWORD :

Rudal Balistik Antarbenua Korea Utara ICBM Tipe Baru Kim Jong Un Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :