Romelu Lukaku
London, Jurnas.com - Penampilan -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Romelu Lukaku di -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Chelsea akhir-akhir ini menuai sorotan. Pasalnya, dalam empat laga terakhir, pemain Belgia itu belum mencetak satu gol pun.
Padahal, pasca didatangkan dari Inter Milan pada bursa transfer musim panas lalu, Lukaku sempat menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang murni.
Secara mengesankan, dia mencetak dua gol dari dua kali percobaan ke gawang Aston Villa di awal bulan. Dia kembali menyarangkan gol saat The Blues menghadapi Zenit, dengan memanfaatkan umpan silang Cesar Azpilicueta.
Dikutip dari Goal pada Kamis (30/9), hilangnya nama Mason Mount dari skuat utama -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Chelsea sebagai penyebabnya. Sebab, Mason merupakan penghubung yang baik antara lapangan tengah ke sektor serang -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Chelsea.
Pelatih Thomas Tuchel sempat bereksperimen dengan memainkan formasi 3-5-2 saat menjamu Manchester City akhir pekan lalu, bentuk yang digunakan Antonio Conte di Inter musim lalu. Timo Werner bermitra dengan Lukaku di depan dan sistem tekanan intens the Blues ditinggalkan demi permainan serangan balik dengan blok rendah.
Meskipun mungkin cocok untuk Lukaku, tapi nyatanya tidak sesuai dengan anggota skuat lainnya, yang kembali ke gaya 3-4-3 berbasis penguasaan bola dan gaya counter-pressing saat melawan Juventus.
"Sangat sulit untuk menempatkan ritme yang besar melawan tim yang bertahan begitu dalam. Jika kami bertahan dalam melawan City, sulit bagi mereka untuk menciptakan peluang. Sama halnya dengan kami di sini," ujar Tuchel.
Deal, Mauricio Pochettino Bakal Latih Chelsea
Liga Champions Romelu Lukaku Chelsea -
