Sabtu, 27/04/2024 01:59 WIB

Amankan Panen Jagung, BPP Kalinyamatan Jepara Lakukan Gerdal Ulat Grayak

Siklus hidup ulat grayak dapat berlangung dari 32-46 hari dari mulai fase telur sampai fase imago (dewasa).

Petani melakukan penyemprotan hama jagung. (Foto: Ist)

Jepara, Jurnas.com  - Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) BPP Kalinyamatan bekerjasama dengan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) melakukan gerakan setelah menanggapi adanya laporan serangan hama ulat grayak yang menyerang tanaman jagung di Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah.

Sebelumnya petugas telah melakukan pengamatan OPT pada tanaman jagung yang dimulai dari bulan Agustus sampai sekarang dan mendeteksi adanya serangan hama ulat grayak pada tanaman jagung di Desa Sendang sekitar lima hektare dan Desa Damarjati seluas satu hektare.

Ulat grayak merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman jagung. Ulat ini tidak berbulu dan biasa disebut oleh petani sebagai ulat tentara karena menyerang dengan populasi tinggi. Siklus hidup ulat grayak dapat berlangung dari 32-46 hari dari mulai fase telur sampai fase imago (dewasa).

Ulat grayak memiliki daya migrasi tinggi. Dengan bantuan angin, larva dapat menginvasi tanaman di sekitarnya. Ulat grayak biasanya menyerang pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat bersembunyi di dalam tanaman atau di dalam tanah.

Gejala serangan hama ini antara lain daun tanaman jagung rusak, berlubang tidak beraturan dan daun menjadi gundul pada serangan hama yang sudah parah, serangan hama ulat grayak pada permukaaan atas daun atau pucuk tanaman jagung ditemukan kotoran seperti serbuk gergaji daun menjadi gundul pada serangan hama yang sudah parah. Bahkan, pada kerusakan berat seringkali menyebabkan daun tanaman tersisa tulang daun dan batang tanaman jagung saja. Daun yang tidak bersisa menjadikan jagung tidak berbuah. Populasi larva 0,2-0.8 larva per tanaman jagung dapat mengakibatkan pengurangan hasil produksi sebanyak 5-20%.

Saat terjadi serangan hama ulat grayak di Kecamatan Kalinyamatan, umur tanaman jagung berkisar 14-25 HST (Hari Setelah Tanam) sehingga masih mampu diselamatkan dengan gerakan pengendalian yang dilakukan di Desa Sendang dan Desa Damarjati. Gerakan pengendalian (Gerdal) dilakukan tepatnya di kelompok tani (Potan) Margo Tentrem II Desa Sandang dilanjutkan di Desa Damarjati pada di wilayah Poktan Sido Mulyo.

Rully Dwihapsari PPL Kecamatan Kalinyamatan, memaparkan “Gerdal hama ulat grayak pada tanaman jagung di Desa Sendang dan Desa Damarjati dilakukan menggunakan menggunakan insektisida kimia dengan racun bahan aktif Metomil.

“Pengendalian ini dilakukan agar serangan hama ulat grayak ini semakin meluas. Mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19 maka gerakkan pengendalian hama ulat grayak pada tanam jagung dilakukan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan,” lanjut Rully.

“Pencegahan dan pengendalian hama ulat grayak dilakukan agar petani tidak mengalami kerugian akibat gagal panen. Prioritas edukasi dan pendampingan petugas melalui program Kostratani harus terus dilakukan agar petani mengerti dan melakukan mempraktekan budidaya sehat tanaman jagung. Diharapkan produksi jagung aman dan produktivitas meningkat,” papar Rully.

Di kesempatan yang lain Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dengan adanya Kostratani, pertanian lebih maju mandiri bahkan dengan pengolahan menggunakan teknik yang lebih modern.

"Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa ini dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, memanfaatkan sains dan riset yang lebih kuat sehingga bisa menghadirkan kemampuan-kemampuan kita," tegas Mentan Syahrul.

Menanggapi arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengapresiasi BPP yang telah melaksanakan dan mendukung program Kostratani.

"Kostratani sebagai pusat data dan informasi, juga pusat gerakan pembangunan pertanian. Kostratani juga menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan. guna meningkatkan produktivitas tanaman, tidak lepas dari kontribusi sumberdaya manusia pertaniannya," ujar Dedi.

KEYWORD :

Panen Jagung BPP Kalinyamatan Jepara Dedi Nursyamsi Ulat Grayak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :