Sabtu, 27/04/2024 00:05 WIB

Israel Klaim Serangan Udaranya Sukses Gebuk Pos Hizbullah

Israel mengklaim telah melakukan serangan udara terhadap pos pengamatan Hizbullah di Lebanon, setelah tembakan dilepaskan dari seberang perbatasan ke arah pasukannya pada malam sebelumnya.

Pesawat tanpa awak milik Israel (Foto: Doknet)

Tel Aviv, Jurnas.com - Israel mengklaim telah melakukan serangan udara terhadap pos pengamatan Hizbullah di Lebanon, setelah tembakan dilepaskan dari seberang perbatasan ke arah pasukannya pada malam sebelumnya.

Dikatakan, insiden keamanan itu terjadi di sekitar Manara, dekat perbatasan Garis Biru yang dibatasi PBB antara kedua negara, yang mendesak penduduk setempat berlindung ke tempat aman.

"Selama kegiatan operasional di Israel utara tadi malam, tembakan dari Lebanon ke arah pasukan IDF," tulis Pasukan Pertahanan Israel di Twitter dikutip dari AFP pada Rabu (26/8).

"Kami menanggapi dengan tembakan, dan pesawat kami menghantam pos pengamatan Hizbullah di dekat perbatasan. Ini adalah peristiwa yang parah, dan kami tetap siap untuk memerangi ancaman apa pun terhadap perbatasan kami," sambung dia.

Israel dan Lebanon secara teknis masih berperang, dan pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNIFIL, ditugaskan untuk memantau gencatan senjata kedua negara.

Beberapa jam sebelumnya, Lebanon menolak seruan Israel untuk mereformasi pasukan penjaga perdamaian PBB yang berpatroli di perbatasan, menjelang pemungutan suara Dewan Keamanan PBB untuk memperbarui mandatnya.

Insiden itu juga terjadi setelah gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mengumumkan pada akhir pekan lalu, bahwa mereka telah menjatuhkan pesawat tak berawak Israel yang terbang di atas perbatasan Garis Biru.

Hizbullah berjanji pada September tahun lalu untuk menjatuhkan pesawat tak berawak Israel yang terbang di atas Lebanon, menyusul insiden sebulan sebelumnya ketika dua pesawat tak berawak yang berisi bahan peledak menargetkan benteng kelompok itu di Beirut selatan.

Didirikan pada tahun 1978, UNIFIL ditingkatkan setelah perang yang menghancurkan selama sebulan pada 2006 antara Israel dan Hizbullah, milisi Syiah Lebanon yang didukung Iran.

Pasukan berkekuatan 10.500 orang, berkoordinasi dengan tentara Lebanon, bertugas memantau gencatan senjata dan penarikan mundur Israel dari zona demiliterisasi di perbatasan.

Israel juga menuduh Hizbullah menimbun senjata di perbatasan untuk mempersiapkan perang baru.

KEYWORD :

Israel Hizbullah Serangan Udara Lebanon




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :