Jum'at, 26/04/2024 00:28 WIB

Jaga Ketersediaan Pangan, Petani Klaten Lakukan Percepatan Tanam Kedelai di Musim Kemarau

Kedelai menjadi salah satu komoditas tanaman pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. 

Petani Klaten lakukan percepatan tanam kedelai di musim kemarau

Klaten, Jurnas.com - Kedelai menjadi salah satu komoditas tanaman pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Untuk itu petani Desa Karangasem Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten bersemangat lakukan percepatan tanam kedelai di awal musim kemarau ini sehari setelah panen padi untuk menjaga ketersediaan pangan.

Petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) Ngudi Raharjo ini sebenarnya sudah sejak lama melakukan kegiatan tanam dengan kondisi tanah kering. Meski tidak ada program, namun kedelai tetap ditanam dengan benih dari hasil panen yang di tanam di pematang.

Ketua Poktan, Sutanto, membenarkan hal ini. “Petani saat ini sudah sebagian panen padi dan segera melanjutkan tanam kedelai dalam waktu yang bersamaan atau pada hari itu juga. Padi dipotong, kemudian disusul dengan taju kedelai, “kata Sutanto.

Menurut Sutanto, kedelai menjadi komoditi yang sering bergejolak. Apalagi saat ini harga benih kedelai dipasaran sudah diatas normal yang biasanya hanya Rp. 9000 – Rp. 10.000 per kilo namun pada musim tanam tahun ini sudah di angka Rp.14.000. Ditambah lagi dengan kondisi lahan yang sudah mulai kering atau dalam istilah Jawa ialah “nelo” yang tidak memungkinkan untuk ditanami kedelai.

Tut Wuri Handayani, penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Kecamatan Cawas, mengatakan terus mendampingi dan mengawal petani ditengah musim kemarau yang sebagian tanahnya mulai terbelah.

“Saya salut dengan semangat dan tekad petani terutama ketua kelompok tani bersama pengurus dan anggotanya membangun komitmen khususnya di tengah Covid dan ditengah kekeringan yang melanda, namum pertanian tidak boleh berhenti, mereka tetap berproduktif, “kata wuri sapaannya.

Menurutnya, berbagai kendala yang dihadapi petani pada kondisi ini cukup banyak, seperti hama dan penyakit yang menyerang tanaman kedelai pada saat dibudidayakan. Ditambah dengan kondisi lahan yang terkadang tidak mendukung pertumbuhan kedelai yang maksimal. Dinas Pertanian Kabupaten Klaten telah menginformasikan tahun 2020 program untuk kedelai terhambat karena adanya pandemic Covid 19 sehingga petani hanya mengandalkan benih lokal dan benihnya sendiri.

“Petani sekitar di Kecamatan Cawas lebih menekankan untuk segera tanam kedelai kepada regu tanam berbarengan dengan tim perontok padi sehingga tidak ada lahan jeda. Inilah menjadi salah satu upaya untuk mensiasati musim agar bisa panen maksimal, mengingat pola tanam wilayah Cawas adalah padi-padi-palawija,” pungkas Wuri.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu menegaskan dalam kondisi pandemi Covid-19 tidak boleh tergantung pada impor. “Sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional, untuk itu dengan segala upaya dalam negeri sektor pertanian terus diperkuat dan komoditas kedelai menjadi salah satu komoditas yang harus dijamin supaya kedepannya tetap memiliki produksi yang cukup untuk rakyat," ujar SYL.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, meminta agar Penyuluh selalu manfaatkan waktu dan lahan yang ada untuk mencapai target luas tanam, luas panen dan produktivitas.

"Walau dalam kondisi pandemi Covid-19, pertanian jangan berhenti, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah soal pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan," tegas Dedi.

KEYWORD :

Jaga Ketersediaan Pangan Petani Klaten Percepatan Tanam Kedelai Musim Kemarau




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :