Jum'at, 26/04/2024 07:27 WIB

Said Iqbal Tantang Ahok

Spanduk di Kampung Akuarium./foto:dimyati

Jakarta -  Meski Bank Dunia dan lembaga keuangan internasional memposisikan Indonesia di urutan ke-7 negara terkaya dunia, namun pada kenyataannya masyarakat kecil masih jauh dari hidup sejahtera.

Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia(KSPI),  Said Iqbal menegaskan, rilis Bank Dunia soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim luar biasa, ditambah perdagangan uang dan barang yang sangat pesat hanya sebatas retorika.

"Demikian juga prediksi bahwa Indonesia tahun 2025 akan masuk menjadi negara terkaya nomor 5 atau 6 di dunia hanya seperti nyanyian manis yang meninabobokkan bangsa Indonesia. Semua itu masih sebatas retorika," ungkap Said Iqbal, selepas upacara pengibaran bendera di tengah tengah bekas puing penggusuran Kampung Akuarium, Pasar Ikan, Jakarta Utara (17/08).

Said menambahkan, ekonomi yang tumbuh dengan baik melalui perdagangan uang, barang, dan jasa sama sekali tidak berdampak kepada masyarakat kelas buruh. Ukurannya buruh di Provinsi Jakarta, karena ibukota merupakan barometer Indonesia.

Buruh di Jakarta sampai saat ini masih sangat jauh untuk memperoleh kehidupan yang layak. Upah yang terbatas, buruh dipastikan akan terlunta-lunta untuk menyambung hidup.(Baca: Kemerdekaan Belum Dirasakan)

"Dengan upah perbulan di Jakarta Rp 3,1 juta, apakah buruh masih bisa hidup layak, ingat Jakarta sebagai  sebagai barometer Negara Indonesia, upah segitu masih sangat kurang," tukas Said.

Upah yang di tetapkan sesuai UMP Jakarta tersebut, rinci Said, hanya tersisa Rp 600.000 itupun hanya untuk kebutuhan pokok saja. Rinciannya, sewa tempat tinggal (Kos) 700 Ribu, transportasi untuk berangkat, pulang kerja dan untuk silaturahmi 700 Ribu, makan setiap hari 36 Ribu perkali makan 12 ribu, di kalikan 30  hari, kira kira Rp. 1.080.000.

"Untuk kebutuhan pokok saja, totalnya kira kira Rp. 2.500.000, berarti masih ada 600 Ribu sisanya. Apakah dengan 600 ribu per bulan, hidup di Jakarta bisa layak. Itu hanya sekedar untuk bertahan hidup," ujarnya.

Said juga menantang Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), dengan sisa upah Rp 600.000, apakah  gubernur mampu untuk mengurus hidup keluarganya. Bagaimana biaya untuk sekolah anak, membeli pakaian, untuk membeli sepatu, untuk membeli pulsa dan untuk memperoleh kehidupan layak. 

"Apakah Gubernur akan mampu bertahan menghadapi kenyataan ini, jika memang gubernur tidak mampu menghadapi ini, maka jangan paksa rakyat untuk menerima upah murah, makanya naikkan UMP ini demi buruh," tanya Said.

"Kira kira gubernur ahok bisa hidup enggak dengan 600 ribu perbulan, panggil Ahok suruh dia jawab. Pasti jawabannya tidak bisa. Kalo memang gubernur dan pemimpin negeri ini tidak bisa hidup dengan sisa upah 600 ribu, kenapa kita yang rakyat kecil dipaksa untuk hidup menerima kelayakan ini," ucapnya.[]

KEYWORD :

Said Iqbal Tantang Ahok Tantang Ahok




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :