Jum'at, 26/04/2024 14:23 WIB

Seniman Minta Proyek Revitalisasi TIM Disetop

Para seniman senior Akademi Jakarta selama ini tidak pernah diajak diskusi satu meja untuk membicarakan ihwal revitalisasi tersebut.

Taman Ismail Marzuki (Foto: Galamedia)

Jakarta, Jurnas.com - Tak kurang dari 50 seniman dan budayawan yang tergabung dalam Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM), mendesak pemerintah segera menyetop proyek revitalisasi TIM.

Pasalnya, menurut sastrawan sekaligus mantan Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Noorca Massardi, para seniman senior Akademi Jakarta selama ini tidak pernah diajak diskusi satu meja untuk membicarakan ihwal revitalisasi tersebut.

"Kami menuntut moratorium. Hentikan dulu seluruh pekerjaan. Bicara lagi dengan kami fungsi atau peruntukan semua fasilitas itu untuk apa. Apakah untuk kebutuhan kreatif atau semata komersial," ujar Massardi pada Selasa (11/2) di Jakarta.

Massardi juga menolak Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 63 Tahun 2019, yang memberikan kewenangan pada PT Jakpro sebagai pengelola TIM selama 28 tahun ke depan.

"Cabut segera ketentuan tentang pemberian wewenang pada Jakpro sebagai pengelola TIM berapapun kurun waktunya," tegas Massardi.

Dia memandang, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM) tidak bisa dikelola oleh PT Jakpro, karena sejak awal PKJ-TIM bukan sebagai BUMD.

"Hentikan segala bentuk revitalisasi apapun terminologi yang digunakan, sebelum ada pembicaraan yang komprehensif dengan seniman, budayawan, dan pekerja budaya sebagai pemangku kepentingan," kata dia.

Dalam tuntutannya, Massardi bersama Forum Seniman Peduli TIM juga mendesak pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta mengubah cara pandang yang menyesatkan mengenai makna, peran, dan fungsi seni dalam sejarah bangsa.

"Kembalikan kebudayaan sebagai pondasi dari pembangunan bangsa dan negara di seluruh dimensinya, dan membangun infrastruktur yang dibutuhkannya sebagai obligasi konstitusional sekaligus sebagai investor bangsa," tandas dia.

KEYWORD :

Revitalisasi TIM Taman Ismail Marzuki Anies Baswedan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :