Jum'at, 26/04/2024 03:09 WIB

Hilangkan Ego Sektoral, Saatnya Bersatu Perkuat UMKM

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki meminta seluruh kementerian dan lembaga yang melakukan pembinaan dan pengembangan UMKM agar menghilangkan ego sektoral

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki meminta seluruh kementerian dan lembaga yang melakukan pembinaan dan pengembangan UMKM agar menghilangkan ego sektoral. Menurutnya dengan melakukan kolaborasi dan sinergi yang baik antar kementerian maka UMKM akan bisa berkembang.

"Kita sudah harus melakukan konsolidasi program di tingkat lapangan dengan komitmen kuat. Kita harus memiliki One Gate Policy untuk pemberdayaan UMKM yang sekarang menyebar di 18 kementerian," kata Menteri Teten dalam rapat koordinasi Rencana Strategis Nasional Pengembangan UMKM di kantor Kemenkop dan UKM, Jakarta, Rabu (04/12/2019).

Dihadapan perwakilan 18 kementerian, perbankan dan lembaga keuangan BUMN, Teten mengaku optimis pengembangan UMKM bisa terukur dan terarah apabila dilakukan secara bersama oleh seluruh kementerian dan lembaga yang ada.

"Kita harus melakukan konsolidasi dan agregasi UMKM, dengan target dan komitmen yang jelas. Sehingga, kapasitas usaha dan daya saing UMKM bisa meningkat dan struktur ekonomi kita yang selama ini berbentuk piramida bisa menjadi lebih adil lagi," jelas Teten.

Teten mengungkapkan, Presiden Jokowi sudah menugaskan dirinya agar UMKM bisa mengambil peran lebih besar lagi dalam perekonomian nasional. Pasalnya, selama ini, pertumbuhan UMKM di Indonesia masih terbilang sangat rendah.

"Banyak faktor mengapa UMKM sulit berkembang. Diantaranya, UMKM kita tidak terintegrasi terhadap supply chain. Oleh karena itu, kita akan mendorong UMKM untuk masuk ke pasar global value chain", ucap Menkop dan UKM.

Teten mengakui, pasar domestik saat ini sudah dibanjiri produk impor yang memiliki daya saing kuat dengan harga kompetitif, lewat pasar e-commerce.

"Produk UMKM kita harus bisa bersaing dengan produk impor tersebut. Makanya, kita harus memperkuat UMKM, baik dari sisi daya saing hingga kualitas produknya," ujar Menteri Teten.

Apabila dibandingkan dengan negara - negara lain, lanjut Teten, kontribusi ekspor UMKM Indonesia masih rendah, yaitu hanya 14% saja. Bandingkan dengan Vietnam yang sudah 17%, Malaysia di atas 20%, Thailand di atas 30%, Jepang 55%, dan China 70%.

Teten berharap dengan konsolidasi program antar kementerian, akan diarahkan pada konsolidasi pembiayaan agar terarah untuk sektor produksi dan unggulan.

"Selain itu, UMKM juga harus kita konsolidasikan ke arah value based komoditi. Kita banyak memiliki kekayaan sumber daya alam hayati. Saya berharap UMKM tidak melulu main di pasar lokal," jelas Menkop dan UKM.

Menteri Teten mengungkapkan, saat ini Indonesia memiliki banyak potensi produk untuk pasar ekspor yang berbahan baku lokal, seperti perikanan, pertanian, dan furnitur.

"Kita perlu masuk ke global value chain karena kita perlu devisa masuk dengan membangun produk berorientasi ekspor dan substitusi impor. Tahun depan, jangan ada lagi impor cangkul dan alat pertanian lainnya," jelas Teten.

Arah Kebijakan

Sementara itu, dalam paparannya, Staf Ahli Menkop dan UKM Bidang Ekonomi Makro, Hanung Harimba menekankan arah kebijakan pengembangan UMKM ke depan akan difokuskan pada produk yang berorientasi ekspor dan substitusi impor, pendekatan kelompok, dan lintas sektoral, hingga penanganan sesuai karakteristik dan level usahanya.

"Kalau dilakukan secara sendiri-sendiri kurang efektif, maka kita butuh koordinasi dan sinergi yang baik antara kementerian," ujar Hanung.

Nantinya, lanjut Hanung, agenda perubahan akan menciptakan integrasi UMKM dalam global value chain, UMKM naik kelas, melahirkan enterpreneur baru, hingga modernisasi koperasi.

"Kita harus membangun sistem market intelejen berbasis Big Data, termasuk penguatan sistem logistik yang harus terintegrasi agar lebih efektif. Kita butuh One Data UMKM Policy antar kementerian dan peningkatan koordinasi dengan Pemda," kata Hanung.

Hanung menjelaskan, ada enam program strategis bagi pengembangan UMKM di Indonesia. Yaitu, perluasan akses pasar, akselerasi pembiayaan dan investasi, kemudahan dan kesempatan berusaha, meningkatkan daya saing, pengembangan kapasitas manajemen SDM, dan koordinasi lintas sektoral.

"Kita akan mendorong local branding untuk go international. Di samping itu, pengadaan barang pemerintah pusat dan daerah memakai produk UMKM yang akan kita masukkan dalam e-katalog," tegas Hanung.

KEYWORD :

Kementerian Koperasi UMKM Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :