Sabtu, 20/04/2024 13:27 WIB

AS-China Mulai Terapkan Tarif Baru Perdagangan

AS resmi memberlakukan bea masuk 15 persen atas barang-barang konsumsi senilai 112 miliar dolar dari China.

Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump menghadiri pertemuan bilateral di sela KTT G20 di Osaka pada 29 Juni 2019. (Foto: AFP)

Washington, Jurnas.com - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China belum juga memperlihatkan titik akhirnya. Pasalnya, kedua belah pihak masih menjatuhkan tarif tambahan produk masing-masing.

Pada Minggu (1/9), AS resmi memberlakukan bea masuk 15 persen atas barang-barang konsumsi senilai 112 miliar dolar dari China, dan Beijing merespons dengan mengenakan tarif lima persen untuk minyak AS dan Bea masuk 10 persen untuk berbagai produk AS lainnya.

Ini menandai pertama kalinya China menyasar bahan bakar Negeri Paman Sam itu sejak Washington dan Beijing memulai perang dagang mereka lebih dari setahun yang lalu.

Kedua belah pihak juga mengumumkan rencana untuk tugas selanjutnya yang mulai berlaku akhir tahun ini.

Harian Rakyat yang resmi dari Partai Komunis yang berkuasa di Tiongkok menggarisbawahi, tarif tidak akan menghalangi perkembangan negara.

"Perekonomian China yang booming telah membuat Tiongkok menjadi lahan subur bagi investasi yang tidak bisa diabaikan oleh perusahaan asing," katanya.

Bulan lalu, Presiden Donald Trump, mengatakan, keputusan AS meningkatkan tarif sebesar 5 persen pada impor China senilai sekitar 550 miliar dolar setelah Beijing mengumumkan tarif terhadap komoditas Amerika.

Pada Kamis (29/8), juru bicara Departemen Perdagangan China, Gao Feng, mengatakan Beijing memiliki sarana yang memadai untuk membalas tambahan tarif lebih lanjut AS, meskipun ada rencana untuk memulai kembali perundingan terkait kesepakatan perdagangan bilateral dengan AS.

"Yang paling penting sekarang adalah menciptakan kondisi yang diperlukan untuk melanjutkan negosiasi," katanya.

"Apa yang harus dibahas sekarang adalah bahwa AS harus membatalkan rencananya mengenakan tarif tambahan pada produk-produk China senilai USD550 miliar untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dalam sengketa perdagangan," tambahnya.

Terlepas dari meningkatnya perselisihan perdagangan, Trump mengatakan kepada media, hingga sekarang pembicaraan tatap muka yang dijadwalkan berlangsung di Washington akhir bulan ini masih berlangsung.

China sudah menaikkan tarif tambahan mobil dan suku cadang AS awal tahun ini sebagai langkah baik saat pembicaraan perdagangan sedang berlangsung.

Trump memprakarsai perang dagang dengan Cina tahun lalu, saat pertama kali mengenakan tarif impor yang luar biasa berat dari negara tersebut. Sejak itu, kedua belah pihak telah bertukar tarif lebih dari 360 miliar dolar dalam perdagangan dua arah.

Kedua belah pihak sudah mengadakan pembicaraan untuk menyelesaikan masalah tersebut, tetapi sejauh belum berhasil.

Washington mengatakan tujuan utama dari strategi tarif agresif adalah untuk mengurangi ketidakseimbangan perdagangan dengan China, yang berjumlah 379 miliar dolar pada 2018.

KEYWORD :

Perang Dagang China Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :